Teman di Balik Dahi?
Judul tabloid itu bagai lampu neon yang berkedap-kedip memanggilku ke rak majalah. Di halaman depan terpampang foto Sasuke di acara bincang-bincang Jumat malam. 'Aku seorang ninja yang payah' tertulis jelas di dahinya, dan dia menyeringai seperti orang bodoh di atas sofa oranye.
Kulirik ke belakang, memastikan Sasuke dan Karin tidak ada di dekat sini, lalu kuambil majalah dari rak dan membukanya. Jantungku berdetak cepat karena mengira namaku akan ikut dicetak di dalam sini. Cepat-cepat kupindai artikel:
... Entah aksi Uchiha ini sebuah lelucon atau deklarasi sesuatu yang lebih mendalam pada teman dekat sekaligus agennya, Kanako Karin, yang tak diragukan lagi telah memberi tanda di dahi Uchiha.
"Oh, itu pasti ulah Karin," kata sumber yang tidak mau disebutkan namanya itu. Dia merupakan teman dekat duo pasangan itu. "Karin dan Sasuke memang sering bercanda. Tidak diragukan lagi Karin-lah yang menulisi dahi Sasuke. Mereka begitu harmonis." ...
Sumber yang tidak mau disebutkan namanya, pantatku. Pernyataan itu datang dari Karin sendiri, aku berani taruhan. Aku terus membaca, jemariku menghancurkan ujung majalah:
... Sejak rumor tentang putusnya Misato-Uchiha pertama kali terdengar, nama Kanako telah berulang kali muncul sebagai pasangan romantis Uchiha. "Sasuke dan Karin menemukan jalan" ...
"Apa kau akan bayar majalah itu?" tanya karyawan minimarket yang menggunakan topi bermotif polkadot. Dia terus memelototi aku.
Kumasukkan majalah itu ke dalam keranjang belanjaan yang berisi es teh dan sekantong besar berondong jagung berpengawet yang akan membuat ibuku merinding, kugesek kartu kredit, lalu kujepit majalah itu di bawah lengan sebelum ada yang melihatnya. Ketika aku melewati tong sampah di tempat parkir, aku langsung membuangnya. Tabloid sampah ini memang harus dikembalikan ke tempat asalnya, yaitu tong sampah.
"Ada masalah dengan tabloid?" tanya Sasori sambil melingkarkan lengannya di pundakku, kami kembali ke Campervan.
"Masalahnya tetap sama dengan yang kuhadapi selama bertahun-tahun belakangan ini. Tapi aku baru sadar betapa banyaknya kebohongan yang mereka tulis."
Sasori tertawa sambil menggeleng. "Kau diam-diam selalu baca tabloid selama bertahun-tahun, Sakura. Aku yakin kau punya sebuah kamar rahasia yang penuh dengan kliping majalah. Bersiap-siaplah, polisi akan menyergapmu." Dia angkat kacamata hitamnya, lalu berkedip genit padaku.
"Tutup mulutmu," gumamku.
Sasori mengacak-acak rambutku, aku jadi merengut dibuatnya. "Hajar mereka, Sayang."
Kuangkat kepalaku tinggi-tinggi sebelum naik ke mobil yang akan mengantarku ke dalam neraka. Sisi baiknya adalah akan ada marshmallow panggang.
•••
Kami berkemah di dataran berumput sisi atas Taman Nasional yang dikelilingi oleh hutan lebat, jalur penjelajahan, dan sungai yang sangat jernih hingga beragam batu dan cangkang yang ada di dasarnya dapat terlihat dengan jelas. Kami bagai terisolasi; tenda tetangga terdekat kami berjarak satu kilometer dari sini, mereka berada di sebuah lokasi perkemahan yang lebih besar, lengkap dengan tempat pemandian. Lokasi perkemahan kami ini hanya punya tempat parkir dan lubang batu buatan untuk api unggun. Izumi, sekali lagi, mengingatkan aku untuk bawa tisu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Pirouette of Whitewater
Fanfic-- SasuSaku Fanfiksi -- 🍃 [SELESAI] • Naruto © Masashi Kishimoto • Bagi masyarakat luas, Uchiha Sasuke adalah seorang penulis ternama, namun bagi Haruno Sakura, dia pria yang tega menghancurkan hatinya demi mengejar karir. Di sisi lain, Sakura sang...