Uchiha Izumi memaksaku main 'pesta pernikahan' dengannya ketika kami masih anak-anak. Dia selalu jadi mempelai wanita dan aku sering berganti peran, terkadang sebagai pengiring pengantin, pembuat kue, atau pengantin pria (pernah dia lukis jenggot di wajahku dengan spidol). Ibu Rin membelikan kami beberapa potong gaun bekas untuk dimainkan, dan salah satunya berwarna putih halus dengan lengan mengembang dan berenda-renda. Izumi segera menyambarnya dan mengklaim bahwa itu adalah 'gaun pengantinnya'. Dengan gelang mutiara dan kalung berlian imitasi, Izumi mengenakan gaun itu ke pernikahannya. Jika Itachi dan Sasuke tidak sengaja menampakkan diri saat kami sedang bermain, mereka akan dipaksa pakai jas usang Ayah Obito dan wajib untuk bergabung dalam pesta pernikahan.
Walaupun Izumi sangat menyukai permainan pernikahan, namun ketika dia dihadapkan dengan pernikahan sesungguhnya, dia begitu serius. Banyak warga Konohagakure berpikir ini aneh - Ishikawa Itachi dan Uchiha Izumi baru akan menikah sekarang. Tapi aku tidak terkejut. Izumi dan Itachi selalu melakukan hal-hal dalam perhitungan waktu mereka sendiri, tidak pernah tunduk pada tekanan dan perkataan orang lain - sekali pun teman-teman sekelas mereka sudah banyak yang menikah. Mereka berdua makhluk yang independen. Mereka tahu kapan akan menikah. Dengan melihat bencana pernikahanku dan Sasuke yang berumur pendek, mereka sungguh berpikir berkali-kali sampai keduanya siap untuk berjalan di altar.
Hari ini mereka sudah siap.
Sahabatku itu terlihat sangat cantik. Ibu Rin telah selesai memasang deretan kancing di sepanjang bagian belakang gaun pengantinnya. Hanya Izumi yang bisa pakai gaun pilihannya dengan sempurna. Gaun pernikahannya berwarna putih keperakan. Dengan rambut disanggul tinggi di atas kepala dan lehernya yang jenjang, dia sungguh memukau dan sangat elegan. Izumi berputar di depan cermin besar kamar tidurnya, memerhatikan setiap detail gaun.
"Bagaimana?" tanya Izumi, menarik napas dalam-dalam. Mata Ino bersinar, roknya bergoyang-goyang ketika dia melompat-lompat kecil. Air mataku berlinang. Aku mengusapnya, lupa ancaman Ino sebelumnya tentang jangan usap maskara. Lagi pula ini juga tahan air.
"Izumi, Itachi akan mati lemas," aku tersenyum. "Kau, sejauh ini, adalah wanita tercantik yang pernah kulihat. Supermodel tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan dirimu."
Izumi tersenyum gugup padaku lewat cermin sambil memerbaiki jepit rambut dengan tangan gemetar. "Aku tahu ini hal yang tepat untuk dilakukan - aku dan Itachi menikah. Tapi sialnya, tubuhku tidak bisa berhenti gemetaran!"
Ibu Rin memeluk putrinya sambil membisikkan kata-kata penyemangat. Aku, Ino, dan Hinata saling bertukar pandang. Tapi Izumi memejamkan matanya dan mengangguk, lalu menghirup napas dalam-dalam dan mengambil sepatu berhias manik-maniknya itu.
"Sakura," kata Izumi sambil duduk di meja rias, mengencangkan tali sepatunya, "mengenai pembicaraanmu dengan Sasuke."
Senyumku langsung hilang. "Aku sedang mengusahakannya, Izumi."
"Tidak, tidak, aku tidak mendesakmu. Aku cuma ..." Izumi melirikku, lalu tiga wanita lain dalam ruangan dan menggigit bibirnya. "Bolehkah aku bicara berdua saja dengan Sakura sebentar?"
"Kami akan berada di ruang tengah, Sayang," kata Ibu Rin. "Jangan terlalu lama." Mereka ambil barang-barang, lalu pergi meninggalkan kamar.
Izumi menoleh ke sini dan menggenggam tanganku. "Ini hal yang sulit untuk kulakukan. Aku minta maaf karena telah memaksamu bicara dengan saudaraku. Aku tahu ini begitu sulit bagimu. Tapi sudah lama aku ingin seluruh keluargaku berkumpul, entah untuk menghadiri pernikahanku atau yang lainnya. Begitu aku tahu Sasuke akan membawa Karin, kukira dengan kau mengganti nama depan, kau akan mudah pindah ke lain hati. Mungkin Sasuke juga akan pulang lebih sering jika dia yakin kau benar-benar bahagia," aku Izumi. "Tapi ternyata mengubah nama depanmu hanya jadi bumerang dan membuat situasi lebih rumit, jadi aku paksa kalian untuk memberitahuku apa yang sebenarnya terjadi di Tsurui."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Pirouette of Whitewater
Fanfiction-- SasuSaku Fanfiksi -- 🍃 [SELESAI] • Naruto © Masashi Kishimoto • Bagi masyarakat luas, Uchiha Sasuke adalah seorang penulis ternama, namun bagi Haruno Sakura, dia pria yang tega menghancurkan hatinya demi mengejar karir. Di sisi lain, Sakura sang...