Kami berhenti di pinggir jalan Prefektur Lima untuk piknik makan siang sambil menikmati pemandangan yang indah. Sayup-sayup terdengar suara gelombang samudra. Angin menghembus telingaku. Kuhirup napas dalam-dalam, lalu menggeliat.
Kami bangun subuh-subuh hari ini dan langsung berkendara dengan mobil bekas yang dibeli Sasuke. Meskipun dia masih lelah setelah melewati episodenya, tapi Sasuke-lah yang lebih sering mengemudi, sementara aku mengotak-atik iPod miliknya. Setelah memutar lagu yang sama untuk ketujuh kalinya, Sasuke mencabut lisensi deejay milikku.
Meskipun Sasuke yang menetaskan gagasan untuk bawa mobil ke Sunagakure dalam fase episode hipomania, ternyata memang inilah yang kami butuhkan - 'terikat' selama dua hari bersamaku di perjalanan tentunya akan membuat Sasuke bicara terus-terang, bukan? Ketika sarapan di Kota Tua Tochigi, kami sadar bahwa foto terbaru yang kami miliki hanyalah dari perjalanan terjun payung dan pernikahan Izumi. Jadi kami beli sebuah kamera polaroid dan mengganti semua waktu yang terlewatkan, kami foto bersama, mengambil foto lautan, pohon aras, bahkan gerombolan singa laut yang meluncur di air.
Setelah melangkah keluar dari mobil, kuletakkan tangan di atas dahi sambil mengamati hamparan samudera di bawah sana. Aku senang menghabiskan waktu bersama Sasuke. Tapi sungguh, belum pernah kulihat seorang pun seperti dia yang begitu resah cuma karena dasbor yang berderit. Kuambil foto tebing penuh rumput di sepanjang pantai yang melengkung hingga bermil-mil jauhnya. Lalu kuarahkan kamera ke teman seperjalanku itu, tepat ketika dia menggeliat dan memperlihatkan sedikit bagian atas boxer dan kulitnya.
Mmm, Sasuke ...
"Apa kau siap untuk diskusi kita?" tanyanya.
Kubentangkan alas piknik dan duduk, mataku masih menjelajahi batang tubuhnya. Ya, akan kujamahi dia besok malam. Sasuke mengambil kotak pendingin dari bagian belakang mobil, lalu meletakkannya di atas alas piknik. Dia lepaskan kacamata hitam, lalu melambai-lambaikannya di depan wajahku yang bengong.
"Um, ya, tentu saja." Aku cepat-cepat berkedip, menghalau semua pikiran nakal tentang Sasuke. Fokus, Sakura. "Ah ... kapan pertama kali kau tahu kau bipolar?"
"Maksudmu kapan aku tahu aku menderita gangguan bipolar," dia mengoreksi. "Aku didiagnosis tak lama setelah perceraian kita. Sebelum itu, dokter percaya ini depresi klinis karena cemas berlebihan."
"Seorang bipolar, menderita bipolar - memangnya ada perbedaan?"
"Aku bukan bipolar. Aku Sasuke," dia menyeringai. "Seorang bipolar dan seorang penderita bipolar adalah dua hal yang sangat berbeda. Aku tidak bilang kau rambut merah muda, karena kau punya rambut merah muda. Yang luar biasa lembut, omong-omong." Dia raih helaian rambutku, tapi aku menghindari tangannya.
"Aku mengerti. Aku lupa betapa pemilihnya kau dalam hal suku kata." Kuolesi selai kacang di atas sepotong roti, lalu mengoleskannya sedikit di hidung Sasuke.
Kemarin, setelah membaca beberapa paragraf tentang pasang surut gangguan yang diderita Sasuke, reaksi pertamaku adalah merangkak ke pangkuan Sasuke dan memeluknya, lalu mengguncang tubuhnya karena telah mengorbankan diri sendiri dengan begitu bodohnya. Aku menangis selama sejam, pipiku menempel di lututnya. Sepanjang waktu, Sasuke tetap diam, membiarkan aku larut dalam kesedihan, dan terkadang membelai rambut ini. Aku tersedak, gemetaran, dan mengotori celana pendeknya dengan ingus. Setelah air mata mulai reda, aku jadi lelah. Kupijat bahuku di kamar mandi, berdiam diri di sana sampai aku bisa tahan lima menit tanpa menangis. Ketika aku kembali ke ruangan Sasuke, dengan rambut basah yang masih menetes di pundak, dia ternyata sudah tidur.
Sasuke sangat butuh istirahat setelah melalui malam-malam insomnia, dia tidur berjam-jam sementara aku, Karin, dan Deidara tawar-menawar dengan pengelola acara bincang-bincang dan jurnalis karena Sasuke batal tampil. Pada akhirnya, kami tenangkan hati mereka dengan memberi hak eksklusif di acara Tsurui nanti - yang juga akan dihadiri oleh bintang utama Ninja Kimigakure. Mereka akan lakukan apa saja demi dapat kesempatan meliput penampilan perdana Sasuke dan Tayuya di depan umum sejak mereka 'putus'.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Pirouette of Whitewater
Fanfiction-- SasuSaku Fanfiksi -- 🍃 [SELESAI] • Naruto © Masashi Kishimoto • Bagi masyarakat luas, Uchiha Sasuke adalah seorang penulis ternama, namun bagi Haruno Sakura, dia pria yang tega menghancurkan hatinya demi mengejar karir. Di sisi lain, Sakura sang...