Kevin Sanjaya SUKAMULJO (END)

13🍁

🍁🍁🍁

"Mau kemana Vin?"

Tanya Koh Hendra saat Kevin sudah kece siang ini.

"Eh koh, mau jalan dulu nikmati liburan" tengil Kevin.

Koh Hendra tertawa. "Haha yaudah sana, sama siapa?"

"Kenas Koh, dia ke sini tadi pagi"

"Ohh yaudah sana berangkat, koh cuma mau nganterin kiriman raket baru aja ke sini" Koh Hendra tersenyum.

"Iya koh, duluan ya koh"

🍁🍁🍁

"Halo gaesss welkomeback to my cenel gess"

Suara cetar membahana Kenas terdengar di dalam mobil Kevin.

"Disini udah ada Kevin sanjaya Gess, tuhh lagi nyetir gaess" Kenas menyorot Kevin yang fokus mengemudi.

"Jelek banget emang gaes kalo lagi serius dia"

"Di belakang ada pacar Kevin Sanjaya tuh, (namakamu) Dara nama nya" Kenas menyorot (namakamu) yang duduk di kursi belakang bersama Tio Sadiyo.

(Namakamu) tersenyum mengejek dan kembali memperhatikan jalanan.

"Duhh mau di traktirin sama Boss di gaes" Kenas menunjuk Kevin.

"Apaan! Patungan lah" sangkal Kevin.

"Wehh boss nya ini, baru menang denmark open" Tio menepuk pundak Kevin sambil tertawa.

Karena lampu merah, Kevin memberhentikan mobil nya. Ia pun meminta ponsel nya yang ada di tangan (namakamu).

"Hp aku Ay" Kevin menyodorkan tangan kebelakang.

"Apaan ih lagi nyetir juga"

Bukannya memberikan (namakamu) malah menggeplak lengan Kevin.

"Lagi lampu merah Ay, janji kalo udah ijo di simpen"

Tak mau berdebat (namakamu) pun mengalah.

"Btw kita mau main billyard gaess, udah lama Kevin kangen katanya. Ya Vin ya"

Kevin tertawa dan menggeleng. Lalu melajukan lagi mobilnya. Tanpa menaruh ponsel.

Ingat kebiasaan Kevin, bermain ponsel saat berkendara.

"Wehh Vin, ojo ngebut lah. Mati kita nanti" panik Kenas saat Kevin mempermainkan kecepatan mobil menjadi cepat.

"Vin ih! Jangan ngebut!"

Kevin malah tertawa lalu memelankan nya.

"Yowess jangan ngambek, becanda dikit lah" Kevin tertawa, tak mau mendapat amukan (namakamu).

"Yaudaah sampe ketemu di sana ya gaess" Kenas menutup Vlog nya.

"Vin jangan main hp! Nakal banget ini anak. Bang Kenas bawa hp nya Bang!"

"Jangan lah Ay, tuh simpen tuh" Kevin melempar ponselnya ke dashboard.

"Haha takut dia"

🍁🍁🍁

Setelah bermain Bilyard Kevin mengajak (namakamu) ke salah satu restoran yang ada di sana. Terbilang mewah kelas atas.

Kenas dan Tio, Kevin bekali kartu atm nya senilai 40 jt lebih. Agar tidak mengganggu kemesraan mereka berdua kali ini.

"Ay, pesen gih mau apa" Kevin lembut.

(Namakamu) terlihat cantik pada saat ini, ah sayang Kevin semakin bertambah rasanya.

"Mau minum aja, Ice Coffee late"

"Yakin? Gak mau makan? Gak laper emang?" goda Kevin dengan senyuman.

(Namakamu) menoyor pipi Kevin yang terasa empuk itu. "Engga sayang, jangan banyak omong aku haus"

Pipi Kevin memanas, jarang sekali (namakamu) memanggilnya mesra seperti itu.

"Oke oke"

Kevin melambaikan tangan untuk memesan, hanya tunggu beberapa menit saja pesanan mereka akan sampai.

"Kamu tuh, kasian tau Kenas sama Tio masa ga di ajak ke sini" ucap (namakamu).

Kevin tersenyum. "Kalo udah di jajanin 40 jt, kita pulang pun mereka gak peduli Ay. Udah biarin aja"

(Namakamu) pasrah saja. Mereka berdua terdiamdengan (namakamu) memperhatikan setiap sudut restoran yang terbilang sangat mewah itu.

Sedangkan Kevin, ia bermain game.

Sampai beberapa menit kemudian pesanan mereka datang.

"Gimana? Enak?"

"Segerr"

Kevin tertawa.

Seperti biasa (namakamu) selalu mengaduk-ngaduk minuman dengan sedotan.

"Emm.. Ay"

Tangan Kevin merayap di atas meja menyentuh kemudian menggenggam lengan (namakamu).

(Namakamu) mendongak dan terheran. Kemudian tersenyum dan membalas genggaman Kevin.

"Ada apa?" tanya (namakamu) merasakan perubahan suasana.

"Kamu nyaman ga sih jadi pacar aku Ay?" tanya Kevin.

(Namakamu) tertawa. "Kalo aku gak nyaman, aku ga mungkin bertahan sama kamu sampai sejauh ini"

"Kalo kita melangkah lebih serius lagi gimana?"

"Tunggu... Maksudnya?" (namakamu) sedikit ambigu.

Salah satu lengan Kevin merogoh saku celana nya. Mengeluarkan sesuatu dari sana.

(Namakamu) sedikit ternganga dengan benda tersebut.

Omaigat.

Cincin dengan berlian yang harganya bukan main-main.

"Vinn--"

Kevin tersenyum dengan reaksi (namakamu). "Will you--"

"Be my Wife?"

Akhirnya Kevin menuruti perkataan Jorji.

🍁🍁🍁