Kevin Sanjaya SUKAMULJO (END)

26(2)

🍁🍁🍁

Malam-malam aku sendiri..~

(Namakamu) melirik Kevin yang tertidur lelap di sampingnya, saking pulas nya sampai terdengar dengkuran dari mulut Kevin.

"Dasar suami nggak pengertian! Tau istrinya takut nonton horor sendirian malah ditinggal tidur lagi" gumam (namakamu) melihat ke sekeliling ruang keluarga.

Lampu memang di nyalakan remang-remang untuk mendukung suasana film yang terputar di laptop yang berada di pangkuannya.

"Mana Mbak Laras udah pulang kampung lagi, huh" gerutu (namakamu) masih terus mengelus rambut Kevin.

"Nghh.." Kevin menggeliat kemudian terduduk melihat (namakamu) dengan mata sayu nya.

(Namakamu) mempause laptop. "Udah tidur lagi aja, liat tuh mata kamu berat banget kayaknya" (namakamu) menuntun Kevin untuk kembali tertidur di pahanya.

"Kamu jangan sering nonton horor, nanti anaknya parnoan, kan nggak lucu kalo cowok penakut" ucapan terakhir Kevin sebelum kembali hanyut dalam dunia mimpi.

Bodo amat, (namakamu) kembali menonton dengan tenang.

Walaupun kadang ada adegan tak terduga, (namakamu) hanya melotot tak sampai menjerit.

"Kalo nggak inget ini harganya berapa udah di banting dari tadi" gerutu (namakamu) memaki-maki layar laptop yang barusan saja membuat jantungnya pindah ke usus.

(Namakamu) melirik jam, sudah hampir tengah malam dan (namakamu) semakin takut mengingat kejadian kemarin malam dimana ada yang melempari pintu dapur dengan batu entah siapa.

"Vin.. Bangun yuk, pindah ke kamar aja" (namakamu) mengguncang Kevin.

"Nghh.. Apa Ay? Udah selesai nontonnya?" tanya Kevin sedikit kebingungan.

"Iya udah ayo ah"

Mereka perlu menyiapkan stamina untuk pergi pulang ke kampung halaman Kevin besok.

🍁🍁🍁

Pulang kampung istilahnya, jika akan menyambut tahun baru itu menjadi sesuatu yang wajib bagi Kevin dan keluarga.

Dan di penghujung tahun ini ada yang berbeda bagi (namakamu), yang biasanya dia akan pergi menaiki pesawat menuju belanda.

Sekarang melintasi tol menuju Banyuwangi. Ya kota kelahiran suaminya.

"Kamu jangan sungkan sama keluarga aku, anggep aja kamu anak ilang yang mereka rindukan"

Kevin menggenggam telapak tangan (namakamu) yang dingin, padahal mereka masih dalam dua jam perjalanan lagi untuk sampai.

"Dingin banget Ay,nanti di rumah aku angetin ya?" canda Kevin.

"Nggak usah, minta tolong sama kompor aja langsung panas badan aku" (namakamu) menarik lengannya dari Kevin.

"Mau kemana sih? Sini aja jangan jauh-jauh nanti anak aku kangen lagi" dengan lembut Kevin merangkul hangat istrinya itu dalam dekapannya.

"Iya kamu aja nih yang hamil kalo ini anak kamu aja" kesal (namakamu).

"Eh iya enggak-enggak, buah cinta kita ya sayang" Kevin menunduk untuk mencium pipi (namakamu).

Lengan (namakamu) perhalan memeluk pinggang Kevin yang menyetir.

"Kenapa sih Vin selalu bikin aku takut kehilangan kamu?" pelan (namakamu) di heningnya malam perjalanan mereka.

Kevin tersenyum salah tingkah.