21(2)

4.6K 408 15
                                    

🍁🍁🍁

"Kan yang hamil aku Ci, kenapa Kevin yang gejala nya ya?" Heran (namakamu).

Pasalnya dari mulai bangun tidur sampai jam sembilan pagi sekarang Kevin tak berhenti untuk muntah, bahkan rasanya ia tak punya tenaga lagi sekarang.

Semua yang ada di sana terheran-heran termasuk yang jadi topik perbincangan nya sendiri, Kevin.

"Ya ini sih bukan hal yang aneh, tapi harusnya kamu bersyukur gak ngerasain sakit nya muntah-muntah morningsick" jahat Ci Agnes berbisik di telinga (namakamu).

(Namakamu) tersenyum kikuk, benar juga tapi kan kasihan Kevin.

"Mending kamu temenin Kevin di sini, Cici sama Koh Sinyo mau siapin makan dulu, Mami kamu mau dateng kan dari Belanda?" Tanya Ci Agnes.

Setelah (namakamu) mengangguk, Ci Agnes menarik Marcus untuk keluar kamar.

"Ay mau di buka baju nya"

Heh!

"Baju siapa? Aku mah nggak mau, dingin tau lagi musim ujan" (namakamu) langsung menyilangkan tangan di depan dada.

"Ish baju aku maksud nya, gerah gini" Kevin duduk lalu membuka baju hingga bertelanjang dada.

"Masuk angin Vin, makin sakit ntar kamu"

"Kamu nggak liat keringet aku banyak gini? Mau mandi rasa nya"

(Namakamu) akhirnya mengalah, Kevin memang keras kepala kali ini.

"Yaudah tapi di selimut ya? Biar gak terlalu dingin" tawar (namakamu) langsung menyelimuti Kevin, untung saja Kevin tidak menolak.

"Mau main game?" Tanya (namakamu) saat Kevin terdiam saja, mungkin bosan dengan keadaan.

"Boleh, tolong ambilin handphone aku ya"

(Namakamu) mengangguk lalu naik ke atas tempat tidur dan duduk di samping Kevin.

Kevin menyandarkan tubuh di kepala ranjang yang telah di beri bantalan agar terasa nyaman, mulai memainkan game nya sambil menyandarkan kepala di bahu (namakamu).

"Kumis kamu tumbuh, makin lucu aja" kekeh (namakamu) mengelus bibir atas Kevin yang mulai tumbuh kumis tipis.

"Diem Ay, mau tangan nya aku gigit?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Diem Ay, mau tangan nya aku gigit?"

"Dih ganas amat"

Kevin memeletkan lidah lalu merangkul (namakamu). "Cobain deh kamu main, seru beneran deh" pinta Kevin menyodorkan ponsel nya.

"Apa sih, nggak mau. Gak seru juga main kayak gitu" tolak (namakamu).

"Yeh cobain dulu, gak percayaan banget"

"Nggak Vin, jangan maksa deh kebiasaan"

Tanpa berkata-kata Kevin membawa lengan (namakamu) untuk di ajari bermain-main di atas layar.

Kevin Sanjaya SUKAMULJO (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang