Kevin Sanjaya SUKAMULJO (END)

12(2)

Entah kenapa meskipun tugas numpuk karena mau Uas, pelajarin materi yang gak keburu di terangin. Masih aja pengen update😣.

🍁🍁🍁

"Jadi Arumi itu mirip sama adeknya Kevin?" tanya (namakamu) terkejut menyamakan foto dua orang berbeda tapi terlihat sangat sama.

(Namakamu) bingung Arumi sama adeknya Kevin ini kembar yang terbuang bukan ya.

Mama Kevin yang ada di hadapannya ini mengangguk. Totalitas sekali mertuanya itu di temani Papa mertua mengunjungi (namakamu) ke Belanda untuk menjelaskan permasalahnnya dengan Kevin.

"Iya, dulu Kevin punya adek mirip dan persis Arumi. Karena sebuah tragedi Kevin harus kehilangan dia. Patah tulang hingga ke syaraf saat bermain badmintoon bikin Kevin pengen ngejaga dia kalau hidup lagi"

"Kenapa Kevin nggak pernah cerita.."

Suasana mendadak haru. (Namakamu) menyandarkan tubuhnya penuh pada kursi. Kevin ternyata punya masa lalu menyakitkan dalam hidupnya.

Kini mereka berada di salah satu tempat makan Amsterdam, terkenal dengan keunikan tempat dan sajian makanan yang melegenda.

"Kevin pernah janji sama Mami, kalau Deandra hidup lagi dia bakal turutin semua kemaunannya. Karena punya adek perempuan itu salah satu impian terbesar Kevin di hidupnya"

Papa mengelus pundak Mama untuk menenangkan.

"Mama juga sempet kaget sama Arumi, tapi Kevin bahagia bisa buat Arumi bahagia selama satu minggu kebelakang ini. Maaf (nam)"

"(Namakamu) salah" (namakamu) menutup wajahnya dengan kedua tangan. Menutupi isakan tangisnya.

Pengunjung terlihat acuh dan tak peduli dengan sekitar membuat (namakamu) tak ragu untuk menitikan air mata.

"Bukan salah kamu, Kevin juga salah di sini. Tapi Mama yakin tujuan dia deketin Arumi hanya untuk mengobati rindu nya" Mama menghela nafas.

"Dia bukan lelaki bajingan di luaran sana (nam), percaya sama Papa. Dia punya target besar dalam hidupnya, menikah muda dan itu bukan perkara yang main-main" Papa ikut menimpali.

Mami Tamara terdiam saja menyaksikan semuanya.

"Dan saat Kevin milih kamu, Mama gak ragu. Karena dari sekian banyak perempuan yang Kevin kenal. Hanya kamu yang di ajaknya berkomitmen" Mama menggenggam lengan (namakamu) di atas meja. Lalu tersenyum hangat.

"Kalian masih muda, anggap aja pacaran. Pernikahan itu memang perlu di jaga tapi bawa enjoy aja" Mama terkekeh pelan.

(Namakamu) tersenyum. "(Namakamu) bakal susulin Kevin sekarang"

Mami tekejut. "Kemana sayang? Mau Mami temenin?" tanya nya.

"Ke Hongkong, (namakamu) mau ngasih semangat buat dia di final besok"

Dengan penuh keyakinan (namakamu) berucap, padahal semua ragu dengan ucapannya.

"Kamu yakin sayang?" tanya Papa.

"Ya. Aku pergi dulu byee!"

(Namakamu) melengos begitu saja sebelumnya bersalaman dengan Mami, Mama dan Papa.

"Elisa.." Lirih Mami melihat punggung (namakamu) mulai menyebrangi jalan dari dalam resto berkaca transparan ini.

Mama mengelus pundak Mami. "(Namakamu) udah dewasa, yang kalau kesandung bisa bangun sendiri.

Mami tersenyum, benar dirinya tak boleh selalu menganggap (namakamu) perempuan kecil dan manja. Tapi harus di yakini anak bontotnya itu dewasa dan sangat hebat.