21🍁

4.5K 368 6
                                    


🍁🍁🍁

Selembut-lembutnya (namakamu).

Tetap punya sisi kasar untuk membela orang tersayang nya.

Brak..

(Namakamu) menggebrak meja yang Jojo tempati. Dengan tatapan membabi buta ia menatap Jojo yang kebingungan.

"Ada apa?"

(Namakamu) memukul lengan Jojo berkali-kali.

"Lo jahat! Lo brengsekl! Kurang ajarr!"

Jojo terdiam menerima pukulan bertubi-tubi itu. Hingga ia merasakan pukulan mulai melemah kemudian terdengar suara isak tangis.

Jojo kaget.

"Dara.."

"Lepas!" (namakamu) menepis lengan Jojo di pundak nya.

"Lo ga punya otak yaa!! Kalo lo benci sama gue bilang aja, jangan celakain Kevin kaya giniii..! Hikss.." jerit (namakamu) kemudian ia tersungkur.

"Kenapa sih? Ada apa? Saya ga ngerti"

(Namakamu) menatap Jojo dengan tatapan benci.

"KEVIN KOMAA! PUAS LO!"

Jojo terdiam melihat keprustasian (namakamu) saat Kevin dalam keadaan tidak baik.

Sepertinya Kevin memang berarti di hidup (namakamu).

"Kevin koma Joo hikss.. Dia sekarat.. Dia kekuarangan darah.."

"DAN SEMUA GARA-GARA LO!"

Jojo kaget telah berbuat keterlaluan pada anak orang, sabegitu parahnya keadaan Kevin.

(Namakamu) menjambak rambutnya, tak kuasa mendengar keadaan Kevin di rumah sakit. Sedang berada di ujung tanduk.

Mama juga sudah sampai di paris ini mendengar kabar anak nya.

"Hiks... Hiks.."

Tangisan pilu (namakamu) membuat Jojo tersentuh dan merasa tersakiti, ia mensejajarkan diri dengan (namakamu).

"Dara.." lembut Jojo, lalu memeluk (namakamu).

"Hikss.. Kevin Jo.. Hikss Kevin" (namakamu) membalas pelukan Jojo dan meremas kaos belakang nya.

"Maaf"

Sungguh Jojo tak tahan melihat (namakamu) seperti ini.

"Maafin saya Dara,terlalu terobsesi sama kamu. Saya terlalu sayang kamu"

(Namakamu) menggeleng di sana.

"Engga, Kevin.. Gimana keadaan Kevin sekarang, aku takut hikss.."

Ya, kemarin memang Kevin terlihat membaik. Tapi jam satu malam tadi pihak rumah sakit mengabarkan keadaan kritis Kevin yang kekurangan darah dan sempat kehilangan nafas beberapa kali.

Kabar itu membuat semua panik termasuk Mama dan (namakamu) pastinya.

"Maafin saya Dara"

Jojo mengecup puncak kepala (namakamu), dalam hati kecilnya menjerit tertahan mengakui kebodohannya telah membuat Kevin berakhir di rumah sakit dan (namakamu) menangis seperti ini.

"Jojo.. Hikss.. Kevin.."

"Dia bakal selamat, demi kamu. Saya yakin"

Ucapan itu membuat (namakamu) sedikit tenang.

"Saya antar kamu kerumah sakit sekarang"

🍁🍁🍁

"Kita butuh stok dua kantung darah dalam satu jam ini. Jika lebih dari itu.. Maaf"

Sang dokter kemudian pergi meninggalkan orang-orang terdekat Kevin, yang merasakan kesedihan di luar icu.

"Tante!"

Mama menoleh langsung memeluk (namakamu) yang datang bersama Jojo di belakang nya.

Semua menatap Jojo yang menunduk di sana, ia merasa canggung.

"Hikss.. Tante"

Mama yang sama menangis pun mencoba untuk tegar.

"Jangan nangis sayang, anak Mama semua nya orang yang kuat. Berdoa sama Tuhan, semoga Kevin di beri kesembuhan" lembut Mama.

(Namakamu) mengangguk.

"Berani ke sini juga lo" sinis Fajar pada Jojo.

Jojo tak menjawab.

"Udah Jar, di negara orang ini. Malu" bisik Ihsan menenangkan.

"Gimana keadaan Kevin?" tanya Jojo.

Fajar menatap sinis. "Kalo lo ga mikir bego, Kevin ga mungkin di dalem sana, Gak Mungkin! Denger lo!" ia menunjuk-nunjuk Jojo.

"Fajar udah" tenang Rian.

Fajar menenangkan diri dan duduk di bangku.

"Kevin butuh dua kantung darah secepatnya, dan di sini gak golongan yang sama sama Kevin" prustasi Fajar.

"Gue aja Fajar, gue siap" cepat (namakamu).

"Engga, golongan lo O (nam), Kevin butuh A+" terang Ginting.

(Namakamu) melemas. "Terus siapa? Pliss bantu gue, gue belum siap kehilangan Kevin"

Ginting ikut duduk di samping (namakamu).

"Bukan lo yang belum siap, kita juga bahkan ga bakal pernah siap. Lo tenang ya" Ginting tersenyum.

"Terus gimana? Ini jam tiga pagi, kita mau cari kemana?" tanya (namakamu) lemah.

Semua terdiam dan berfikir, benar juga kata (namakamu).

"Saya aja, golongan saya bisa transfursi ke Kevin"

Sontak semua menoleh pada Jojo.

🍁🍁🍁

"Pasien atas nama Kevin Sanjaya sudah membaik, tekanan darah dan detak jantung kembali normal. Saya permisi"

Seorang perawat pergi dari ruang rawat inap.

(Namakaamu) memandang wajah Kevin yang tetap ganteng walau tertidur.

"Cepet bangun sayang, aku kangen"

"Cepet balik jadi Kevin tengil lagi ya, aku lebih rela kamu tengil dari pada diem kaya gini"

Seperti orang gila (namakamu) berbicara sendiri di ruangan sepi ini. Hanya dirinya dan Kevin saja yang belum sadarkan diri.

"Vin, kita pulang ke indo sama-sama. Aku batal turnament, mau rawat kamu aja di sini. "

(Namakamu) tertawa. "Bego banget gue, ngomong sendiri" gumamnya.

"Bangun dong, dokter disini pada genit godain aku. Kamu ga mau smash'in mereka satu-satu sama jurus tangan petir kamu?" canda (namakamu).

Ia mendesah pelan saat tak ada jawaban sama sekali, diliriknya jam dan ah sudah jam dua siang.

"Aku beli makan dulu ya, laper hehe. Tinggal dulu ya bentar ko" (namakamu) mengecup kening Kevin.

Saat ia berdiri hendak keluar tiba-tiba.

Seseorang memegang tangan nya.

"Ay.. Arhh.."

(Namakamu) berbalik.

"Kevin.. Dokter!!"

🍁🍁🍁

Kevin Sanjaya SUKAMULJO (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang