27(2)

3.9K 372 5
                                    


🍁🍁🍁

"Aduh kamu itu ya, udah siang masih aja tidur, istri macam apa sih?"

(Namakamu) mengeram marah saat ada yang menarik selimutnya dengan kasar.

"Ap--"

"Apa? Mau marah? Hah?!"

(Namakamu) menggeleng pelan dan menciut saat Anggun berkacang pinggang di hadapannya.

(Namakamu) langsung berdecak saat Kevin tak ada di ruangan ini.

"Kamu selalu kayak gini ya di Jakarta? Ck ck ck, tak patut" Anggun menggeleng tak menyangka.

"Eh enggak, aku suka bangun pagi kok kebetulan aja lagi capek" bela (namakamu) cepat.

"Alasan aja, udah cepet turun udah jam 10 sebentar lagi banyak keluarga yang mau dateng kesini"

Setelahnya Anggun melempar selimut ke wajah (namakamu) membuat perempuan yang tengah hamil itu mengelus dada.

"Sabar ya sayang, ada ibu tiri numpang lewat tadi" (namakamu) mengelus pelan perutnya.

Malang sekali, bangun-bangun sudah ada malaikat maut yang memaki-maki.

🍁🍁🍁

"Hai ini dia nyonya sanjaya baru turun"

Semua tersenyum menyambut kedatangan (namakamu), ah dia tersipu sudah serasa putri raja saja.

"Hai semua nya" karena saking banyaknya keluarga dan (namakamu) tak bisa menyapa satu persatu akhirnya hanya bisa mengatup tangan pada semua.

"Halo Cici cantik, boleh ya di panggil Cici?" tanya salah seorang anak perempuan.

Meski agak geli di panggil seperti itu, (namakamu) mengangguk saja mengiya kan.

"Boleh kok, silahkan"

"Ih baik banget, Ci Anggun ada temennya dong di sini?" Tanya salah seorang keluarga lagi, entah siapa.

Kalau bisa meminta satu permintaan, (namakamu) ingin meminta semua anggota keluarga memakai papan nama dan jabatan di keluarga misal sebagai sepupu atau keponakan.

"Nememin apaan, tadi aja bangun jam 10, Cici jadi masak sendirian" rengut Anggun bersedekap dada.

Semua sudah tak heran dengan ucapan dan tingkah Anggun yang seenakknya dan kadang tak enak di hati.

"Kamu jangan gitu dong Anggun, menantu Cici ini, mungkin dia cape. Nyampe jam berapa sayang kemarin?" Tanya Mama Kevin sangat pengertian.

"Malem Ma, jam 10"

"Tuh jam 10 malem, maklum dong lagian dia kan tamu, layani dengan baik" Mama tersenyum mengelus lengan (namakamu).

"Emang aku pembantu apa Ci? Yang bener aja"

Mama menghela nafas, mencoba mengabaikan dan mencari topik lain.

"Suami kamu lagi kumpul sama temen-temen satu club badmintoon sewaktu di banyuwangi, barusan berangkat"

Mama menjawab pertanyaan (namakamu) yang gelisah dan terus menatap layar ponsel.

"Oh gitu ya, Ma"

"Ci (namakamu) mau ke sana? Bareng sama aku yuk, kebetulan aku mau ke toko buku, beli buku buat bimbel" tiba-tiba salah seorang lelaki seumuran anak Sma berdiri dan menawarkan bantuan.

"Dia Riza, sepupu Kevin, sama dia aja gih"

(Namakamu) tersenyum. "Boleh deh" dari pada di sini kayak orang bego. Lanjutnya dalam hati.

Kevin Sanjaya SUKAMULJO (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang