39. Penjaga

5.4K 298 7
                                    

[Rumah Ryuji]

"Kita pergi," dan Soji menarik paksa Takiro untuk meninggalkan mereka berdua.

Setelah hanya tinggal berdua, Hana dan Ryuji hanya berdiri diam dan bertukar pandang.

Hening.

Tidak ada satu pun kata terucap.

"Aku pergi dulu," Hana memilih pergi, namun Ryuji menangkap tangannya.

"Duduk, kita perlu bicara," ucap Ryuji, dan Hana menurut.

Keheningan kembali terjadi. Hana sudah duduk nyaman di sofa empuk sedangkan Ryuji hanya berdiri dan bersandar pada tembok di belakangnya. Jarak mereka cukup jauh, namun tatapan mereka tidak lepas satu sama lain.

"Jika kamu tidak berbicara, maka aku akan pergi."

Hana berniat bangkit namun Ryuji akhirnya bersuara.

"Apa yang kamu inginkan?"

"Apa?"

"Kamu mendengar jelas pertanyaanku."

Hana menghela napas, "Aku hanya butuh tempat tinggal dan wali sampai aku legal dimata hukum."

"Hanya itu?"

"Ya. Emas yang aku berikan padamu adalah untuk semua itu."

"Bagaimana dengan uang? Menjadi wali berarti aku harus memenuhi semua kebutuhan hidupmu."

Hana menggeleng, "Kamu tidak perlu melakukannya. Aku bisa menghidupi diriku sendiri. Aku hanya butuh tempat tinggal dan wali, itu cukup untukku."

"Emas yang aku berikan adalah untuk membayar—" Hana menjeda perkataannya, "—bisa dibilang untuk membayar sewa aku menempati rumah ini."

"Kapan kamu mendapatkan legalitas hukum?" Ryuji bertanya karena ia tidak terlalu mengerti hukum negara Hana.

"Sampai aku berumur tujuh belas. Aku akan tinggal di sini sampai sebulan sesudah aku berumur tujuh belas."

"Itu berarti—"

"Aku akan berada di sini selama enam bulan," Hana memotongnya perkataan Ryuji.

Ryuji mendekat dengan cepat, ia memegang kedua bahu Hana dan mencengkramnya, membuat gadis itu terkejut.

"Apa kamu pikir ini sebuah permainan? Kenapa kamu santai sekali membicarakan hal ini semua? Terlebih dengan orang asing yang baru kamu temui!"

Hana melepas cengkeraman tersebut, "Karena aku tidak punya pilihan."

"Aku bukan orang bodoh yang meminta bantuan ke sembarang orang. Sejak awal, kamu bukanlah orang biasa. Tato dan wajah menyeramkan milikmu membuat aku yakin setidaknya orang asing ini akan bisa membantu dan melindungiku."

"Bukan hanya bantuan, tetapi aku juga butuh perlindungan yang kuat. Terlebih dari keluargaku."

"Aku membutuhkan perlindungan hukum karena bagaimanapun aku hanya seorang gadis dibawah umur. Aku butuh seseorang yang sudah memiliki legalitas hukum untuk menjadi waliku."

"Kamu memenuhu semua hal yang aku perlukan, money and power."

Ryuji tertawa terbahak-bahak seraya menghempaskan dirinya ke sebelah Hana. Wajahnya bahkan berubah merah karena tawa yang tidak tertahankan.

"Apa kamu sadar? Kamu membicarakan hukum dengan seorang Yakuza. Aku bahkan bukan sembarang Yakuza."

Ryuji menatap Hana, "Aku adalah anak Ketua Kelima Yakuza Blackbird. Yakuza terkuat di Jepang. Tak ada yang bisa menyentuh kita. Tidak hukum. Tidak pemerintah. Tidak Yakuza lain. Tidak ada siapa pun."

Old Man is Mine [INDONESIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang