◇◇◇
Afsha sontak menoleh ke arah pintu begitu benda yang ada pada setiap ruangan itu berderit. Kedua sudut bibirnya terangkat ke atas, mengulas sebuah senyuman hangat dan bersahabat.
"Akhirnya kamu datang. Aku nunggu kamu."
"Dia cuma mau jenguk kamu." Reehan memperjelas.
"Serius? Akhirnya aku ngerasain rasanya dipedulikan."
Satu alis Shandy terangkat, memandang Afsha remeh. "Jangan asal bicara. Bukannya selama kamu pacaran sama om Diego, dia selalu kasih semua perhatiannya sama kamu. Malah sampai dia ngelupain keluarganya cuma demi kamu." Tuding Shandy sarkas.
Afsha kembali mengembangkan senyum. "Kamu salah, Shan. Jauh sebelum kamu tau kalo aku dan om kamu pacaran, dia udah duluan kenal sama Kalin."
"Kamu pikir aku percaya sama kamu?" Tandas Shandy. Reehan pun menatap sinis Afsha atas argumennya - yang menurut Reehan asal ia sebut, asal ia ucap.
"Kenapa enggak? Dia udah lama kerja di kantor Diego. Nggak nutup kemungkinan kalau mereka udah kenal lama. Dan dia..." Afsha mengembuskan napas kecil. "Rebut Diego dari aku. So, Diego lebih sering habisin waktunya sama dia ketimbang aku asal kamu tau. Selama ini kamu salah, Shan." Lirih Afsha dengan wajah yang benar-benar tampak menyedihkan.
"Jadi kamu nuduh Om Diego tukang selingkuh, gitu?" Shandy bertanya sinis. Tatapannya ikut berubah sinis pula. Berbanding terbalik dengan Afsha yang masih berupaya menampilkan wajah hangatnya yang susah payah ia pertahankan. Ekspresi semacam itu untuk pertama kali ia ukir di wajah angkuhnya.
"Enggak, sayang. Ya gak mungkin lah. Om kamu itu setia. Tapi perempuan itu yang udah rebut Diego dari aku. Jadi aku gak kaget lagi waktu tau mereka sekarang pacaran." Tutur Afsha dengan nada meyakinkan dari kebohongannya. Ia yakin, memengaruhi bocah di hadapannya ini tidaklah sulit.
"Kamu pikir aku percaya gitu aja sama kamu? Kamu itu pembohong kelas kakap. Aku gak bakal pernah percaya sama kamu."
"Terserah kamu mau percaya aku atau enggak. Aku bukan tipe orang yang pemaksa. Tapi emang gitu kenyataannya, Shan."
"Besok aku bakal temuin kamu lagi." Putus Shandy akhirnya sebelum pulang.
"Kamu mau 'kan temanan sama aku?" Antusias Afsha. Shandy mengendikkan bahu. "Kamu boleh nemuin aku kapan aja. Tapi mungkin gak di sini. Nanti malam aku udah pulang. Temuin aja aku di apartemen. Apartemen aku seberangan sama apartemen pacar kamu yang ganteng itu." Afsha mengerling genit pada Reehan. Yang sayangnya malah membuat Reehan menggeliat jijik.
Satu alis Shandy terangkat, mengintimidasi Afsha. "Seharusnya kamu udah balik ke apartemen kamu. Kenapa kamu masih di sini? Kepala kamu cuma robek dikit."
"Suami aku belum jemput."
Shandy membulatkan bibirnya singkat. "Oh, ternyata kamu udah nikah sama Reggy."
"G-gimana kamu bisa tau kalau Reggy suami aku?" Afsha menatap Shandy tidak percaya. Sangat terkejut mendengar kalimat yang terucap santai dari bibir keponakan mantan pacarnya.
"Dia teman kita." Tandas Reehan yang berhasil membuat Afsha diserbu rasa panik mendadak.
"Jadi besok aku rasa aku perlu nemuin kamu." Shandy berlalu meninggalkan Afsha begitu saja dengan Reehan yang mengekorinya.
"Aku gak ngerti sama perempuan itu. Dia cepat banget berubahnya." Desis Shandy tak habis pikir. Kali ini ia dan Reehan sedang berjalan bersisian meninggalkan rumah sakit yang dihuni Afsha.

KAMU SEDANG MEMBACA
That CEO
Любовные романы- 𝐓𝐡𝐚𝐭 𝐂𝐄𝐎 - Entah dari mana asal mulanya, Diego bisa menaruh hati pada sekretarisnya yang super galak. Bahkan rasanya Diego bisa memberi wanita itu cap singa betina. Beribu cara Diego kerahkan hanya untuk mendapatkan secuil perhatian seorang...