27. Di Belakangmu

957 123 88
                                    

(OST

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(OST. Izinkan Aku Menyayangimu - Iwan Fals. Cover by. Felix)

•••

Di Belakangmu

•••

Berulang kali Adit berdeham, membuka tutup aplikasi pesan dan memutar ponsel. Jarinya ingin mengetik pesan seperti biasa tetapi otak memaksanya untuk berhenti dan tahu diri.

Belakangan ini, ada yang tidak biasa. Ada yang masuk diam-diam ke ranah rahasianya. Ada yang mengganggu tanpa bisa diusir pergi.

Belakangan ini, semua tentang Gesna menyerbu keingintahuannya. Bayang cewek itu bermain dengan logika dan merenggut paksa sikap tidak peduli yang selama ini Adit punya.

Ada pertanyaan yang Adit sendiri tidak mampu tanyakan kepada orang lain. Tidak Miko atau Bara. Dan Adit perlu mencari jawab atas tanya itu.

Selama ini, parameter seorang cewek menarik bagi Adit adalah cewek yang feminin dan lembut serta agak lemah sehingga bisa dia lindungi.

Sejak berurusan sama Gesna di parkiran, ia tertarik dengan keberanian cewek itu. Adrenalinnya terpacu, membikin penasaran. Apalagi ditantangi Bara dengan iming-iming gitar, tentu Adit ingin membuktikan bahwa dia bukan pecundang.

Tapi semenjak dari Bandung kemarin, Adit merasa ada yang berubah di dirinya. Dia ingin melindungi Gesna. Cewek itu memang tidak lemah. Namun, bukankah yang dilindungi tidak harus orang lemah? Dan ini bukan perkara tertantang atau pecundang saja, ini lebih dalam dari itu. Adit merasa seperti kerbau tercucuk hidung atas perasaan asingnya sendiri.

Gesna dan buku tentang perempuan yang dibacanya mengubah paradigma Adit, menampik mitos bahwa cantik itu harus lembut, putih dan manis. Ternyata, tidak hanya kesempurnaan fisik yang membuat seseorang menarik. Cewek yang berani dan percaya diri tidak kalah cantik.

Buktinya dalam sejarah, perempuan yang cantik memang banyak, tetapi perempuan yang berani berkorban demi tanah air Indonesia lebih terkenang. Siapa yang tidak tahu Cut Nyak Dien, Martha Christina Tiahahu, Nyi Ageng Serang dan Laksamana Keumalahayati?

"Ke kelas, yuk," ajak Bara.

Kantin sudah sepi, bel istirahat sudah berakhir lima menit yang lalu. Adit berdeham kembali, beranjak dari singgasananya, berusaha keras singkirkan bayangan yang menghantui akhir-akhir ini.

"Kenapa lo? Makin pendiam gue rasa." Sebuah rasa ingin tahu tergambar di muka Bara. Pandangan cowok itu menelisik Adit.

"Sariawan kali," jawab Miko asal. Mereka berdua tergelak dan Adit masih terlihat datar seperti biasa.

Bara menggeplak kepala Miko. Mereka berjalan di depan Adit. "Eh, lo ingat Sabtu kemarin nggak, sih? Gue heran aja. Kenapa coba baju dua anak itu sama? Udah gitu, komuknya itu loh. Kayak ada yang disembunyiin."

MATAHARI APITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang