56. Kembali Ke Basecamp

584 75 34
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Kembali Ke Basecamp

•••

"Allahu Akbar! Maha Suci Allah! Gesna akhirnya datang!" pekik Riko memecah keheningan basecamp. Gembira tidak tertahankan, biang kerusuhan yang belakangan ini hilang akhirnya kembali. Penghuni lain serempak menoleh, menatap Gesna yang masuk melalui pintu.

"Ladies and Gentlemen, please welcome Ratu Kepala Suku!" Riko membungkukkan badan seolah memberi hormat.

Belum Riko melanjutkan ocehan, Gesna lebih dahulu melayangkan pukulan ke kepala sahabatnya itu. "Banyak bacot, nggak bagus!"

"Gege! Apa kabar sih, lo?" Adrian maju dan memeluk singkat Gesna. "Janganlah lupa kita mentang-mentang udah jadi Ratu—"

Gesna menepuk bibir Adrian sebelum kalimat cowok itu selesai. "Lo pikir gue lagi gabung sama Republik Cinta-nya Ahmad Dhani? Ratu-ratu melulu!"

Ilham juga mendatangi Gesna, Adrian dan Riko. Mereka berempat berpelukan seperti Telletubies, berputar-putar tidak waras. Sampai Riko berhenti dan melepas pelukan dengan kaku. Mata Riko melirik ke pintu masuk, memberi kode kepada yang lain.

Meski belum sempat menerjemahkan kode Riko, mereka akhirnya mengerti. Sesosok tubuh tegap dengan muka datar melewati mereka, naik ke lantai dua tanpa bicara dan hilang di balik pintu studio.

Ilham mendeham. "Lirikan pacar lo sadis banget, Ge."

Gesna terkekeh sambil duduk di sofa. "Gue ternyata kangen banget sama basecamp, sama kalian yang enggak penting sedunia."

"Makanya lo enggak usah sok-sok asyik sendiri. Teganya lo melupakan kami." Riko mulai berakting sedih yang hanya dibalas Gesna dengan lemparan bantal sofa. Cowok itu duduk di samping Gesna dan memusatkan perhatian. "BTW, gimana ceritanya Ge kok bisa sampai balikan?"

"Gitu, deh." Gesna mencomot toples yang berisi kacang. "Lo enggak ada niat sediain gue teh kotak, Ko?"

"Ambil sendiri, enggak usah sok oke!" cibir Riko yang dibalas keplakan oleh Gesna. "Kangen lho gue sama keributan lo, Ge."

"Lo kangen sama gue. Karena gue ini orangnya merindukan gitu, kagak usah ngeles pakai acara-acara ngatain gue ribut, deh." Gesna menepuk dada dengan bangga, yang langsung disahuti oleh dorongan di kepala dari yang lain. "Bertiga aja? Gugun mana?"

"Mana pernah dia ke sini lagi, Ge." Ilham meringis. "Jarang-jaranglah. Gue pikir lo yang ngomporin dia."

"Mulut lo, Ham. Minta dipanggang dengan api dari neraka." Gesna terkekeh. "Mana ada gue komporin orang? Segini baik hati dan welas asihnya gue."

MATAHARI APITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang