#1 Callyn & Xavier

10.1K 212 0
                                    

Beberapa kali bunyi alarm terdengar di kamar bernuansa feminim itu. Membantu sang pemilik untuk bangun dari mimpi indahnya. Tapi orang itu masih saja melanjutkan mimpinya yang tak ingin ia lewati.

Seorang pria membuka kamar itu dan menggeleng melihat wanita itu masih tertidur dengan kondisi yang sangat berantakkan. Selimut dilantai, bantal serta guling sudah ada dilantai dengan sarungnya yang terlepas.

Ia menyibak gorden jendela kasar membiarkan sinar matahari masuk ke kamar yang minim akan cahaya itu. "Sudah waktunya bangun sayang, bukankah kamu sudah berjanji untuk ikut denganku bertemu klien?"

Hanya ada suara erangan tidak jelas keluar dari mulut manis yang sangat menggairahkan itu. "Ayo, kamu harus bangun jangan seperti ini terus, baby"

"Lima menit lagi!"

Pria itu menarik napas dan menghela nya pelan sebelum memikul tubuh wanita itu seperti karung beras di pundaknya. "Liam!! Turunkan aku!!" teriak wanita itu sambil memukul punggung pria itu.

"Apa perlu aku memandikanmu juga baby?"

"Turunkan aku, aku sudah bangun!" Liam terkekeh dan menurunkan wanita itu setelah ia sampai didalam kamar mandi. "Aku membencimu, sungguh!"

Liam tersenyum manis dan mengacak kepala wanita itu sebelum keluar memberikan waktu untuknya mandi dan berkemas.

*****

"Aku tidak tau apa yang ada didalam kepala cantikmu itu bisa memilih pakaian seperti ini untuk menemani ku bertemu clienku siang ini."

Liam terus menggerutu sepanjang jalan hingga mereka sampai disebuah restoran mewah dengan letak diatas gedung sehingga bisa menampakkan pemandangan New York di siang hari.

"Aku tidak akan satu meja denganmu, aku akan memilih mejaku sendiri dan kamu tidak perlu khawatir, aku bis..." Ucapannya terhenti melihat sosok pria yang selama ini tidak pernah ia lihat dan dirindukan nya.

Matanya terpana melihat pria itu yang sangat ia rindukan. Oh tuhan, apakah ini keberuntunganku bisa bertemu dengannya?! Batinya dalam hati. "X?" kata Liam setelah melihat siapa yang telah mencuri perhatian wanitanya itu.

"Kamu tadi bilang ingin pulangkan? Pulanglah, aku akan bertemu dengan clienku sen-.."

Senyum lebar dari bibir wanita itu tercetak sempurna membuat siapa pun melihatnya akan terpana. "Aku tidak ingin pulang, Liam. Aku ingin menyapanya!" Katanya senang.

"Tidak, Lyn. Sudah cukup, jangan lagi menyukainya." Lyn menggelengkan kepalanya dan berjalan setengah berlari menghampiri pria itu yang sedang menyesapi kopinya seorang diri. "Xavier.."

Merasa dirinya dipanggil pria itu menoleh dan mengerutkan alisnya. "Aku tidak percaya bisa bertemu denganmu lagi setelah 12 tahun yang lalu.."

Xavier- pria itu masih diam melihat wanita didepannya yang terlihat bahagia bertemu dengannya. "Aku datang sesuai perkataanmu, aku sudah tumbuh besar dan aku masih menyukaimu."

"Siapa kau?"

Senyum Lyn luntur seketika melihat Xavier tidak mengenalnya lagi. Apa dia sengaja berpura-pura tidak mengenalku?! Uh menyebalkan! Sifat nya masih sama seperti dulu.

"X, jangan bercanda. Aku Call-"

"Sudah cukup Lyn, pulanglah. Teman mu sudah menunggu dirumah, tadi mereka menelponku mencarimu." Liam menarik tangan Lyn menjauh dari Xavier tapi wanita itu masih bersih keras untuk melihat pria itu.

"Liam, hentikan. Aku masih ingin bicara dengannya."

"Callyn.." gumam Xavier yang masih bisa didengar wanita itu. Dengan kuat Callyn melepaskan genggaman Liam dari lengannya yang terus berusaha menyeretnya menjauh dari Xavier.

Callyn & Xavier (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang