#17 Callyn & Xavier

1.6K 73 0
                                    

Xavier baru saja kembali kekediaman nya setelah berolahraga diluar. Kaki nya berhenti melangkah melihat tas tergeletak dikursi sofa ruang tengah. Ia melihat kesana kemari mencari pemiliki tas itu.

Bahkan pelayan dan penjaga didepan sana juga tak mengatakan jika dia kedatangan tamu. Ia menghentikan pelayan yang baru saja melewatinya, dengan santai ia mengangkat tas itu sambil melihat pelayan itu untuk menanyakan siapa pemilik tas tersebut.

Baru saja ingin menjawab, Xavier lebih dulu mengangkat tangannya untuk mengusir pelayan itu setelah mendengar suara tawa tak asing ditaman belakangnya. Dilemparkannya tas itu dan berjalan kebelakang memastikan pendengarannya salah.

"Sungguh, ini tidak apa-apa. Cobalah membuat seperti ini." Kata seorang wanita sambil menunjukkan hasilnya berbentuk anjing kecil dari balon, ia mendekatkan balon itu membuat beberapa pelayan menjerit ketakutan, takut balon itu meletus.

"Kalian ini, kenapa takut dengan balon? Apa benda ini sama seperti tuan kalian ketika lagi marah? Semenakutkan apapun dia ketika marah, bagiku dia tetap lucu dan menggemaskan." Sahut wanita itu sambil melempar balonnya ke kolam renang.

"Oh ya, menurut kalian cara ampuh untuk meluluhkan pria berhati dingin itu bagaimana, ya mengingat kalian sudah pada berkeluargakan?" Sambungnya. Xavier terus mendengar pembicaraan mereka dalam diam.

Bahkan ia tidak percaya ternyata diantara pelayan yang sedang menemani wanita itu begitu mengagumkannya karena sikap dingin yang menurutnya merupakan pria setia dan ada yang juga tidak menyukai sikapnya karena itu akan terus menyakiti hati wanita.

"Begitu ya? Tapi dia tidak menyukai hal berbau romantis seperti itu. Ah, menarik perhatiannya itu sungguh hampir membuat kepalaku botak memikirkannya." Jawabnya frustasi. Ia kembali membentuk balonnya lagi hingga berbunyi decitan membuat para pelayan ngeri melihatnya.

"Dia sangat menggemaskan!" Seketika balon yang dipegangnya meletus membuat teriakkan dari para pelayan memenuhi pendengarannya. "Astaga, apa anda baik-baik saja nona Zweeta? Apa ada yang terluka?" Tanya mereka.

Lyn terdiam lalu tertawa melihat para pelayan menatapnya penuh kekhawatiran. "Tidak ada yang luka sama sekali." Jawabnya sambil tertawa. Mereka lega melihat nona-nya baik-baik saja. Jika tidak mereka akan mendapatkan amukkan dari majikan mereka.

Mereka bersyukur dalam hati tanpa mengetahui majikkannya yang dari tadi melihat mereka yang asyik bermain hingga menduakan pekerjaan mereka. Dengan pelan Xavier melangkah dan salah satu dari pelayan itu menyadari keberadaannya dan langsung berdiri hormat.

"Sudah cukup bermainnya." Kata Xavier. Hanya tiga kata keluar dari mulut pria itu mampu membuat mereka menunduk hormat sebelum pergi meninggalkannya sebelum mereka akan mendapatkan sesuatu yang menyakitkan.

 Hanya tiga kata keluar dari mulut pria itu mampu membuat mereka menunduk hormat sebelum pergi meninggalkannya sebelum mereka akan mendapatkan sesuatu yang menyakitkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lyn menatap Xavier yang berdiri didepannya tanpa menggunakan baju membuatnya bisa melihat inci demi inci tubuh atas Xavier yang dipenuhi otot. Ingin sekali ia menyentuhnya dan merasakan tubuh itu ada didalam dekapannya lagi.

Callyn & Xavier (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang