#25 Callyn & Xavier

1.5K 64 3
                                    

Callyn pov

Aku terus mengikuti kemana pun Xavier. Dari dia menghadiri meeting dengan waktu yang banyak menyita waktu sampai pertemuan di berbagai tempat ia ikuti. Bahkan sudah banyak perkataan pedas dilontarkan Xavier untuk mengusirku.

Tapi itu tidaklah membuatku marah berujung meninggalkan Xavier. Malah itu membuatku semakin bersemangat mengejar Xavier agar ia mau menjadi kekasihku. Aku keluar dari taksi dan mengejar Xavier yang sudah memasuki salah satu hotel ternama.

Seketika langkahku terhenti melihat dua orang pria berdiri didepan pintu masuk, aku pun tersenyum mengerti apa maksud dari kedua pria itu. "Tidak apa-apa, aku bisa menunggunya diluar." Kataku sambil menatap mereka.

Aku duduk di pinggiran kolam ikan dengan air mancur yang keluar dari sebuah guci kecil yang dipegang malaikat kecil bersayap. Cahaya kuning keemasan ditepi malaikan kecil itu membuat nya sangat cantik dimalam hari.

"Ah, malam ini begitu dingin!" Kataku yang mulai menggosok kedua tanganku untuk merasakan kehangatan. Aku membenarkan rambutku kebelakang berusaha menutupi leherku yang mulai kedinginan.

"Apakah ini akan memakan waktu yang lama juga?"

Cukup lama aku menunggunya diluar dengan sekujur tubuhku yang sudah menggigil. Aku mulai bangkit dari tempatku dan berjalan mendekati pintu masuk. "Permisi, apakah kalian bisa bantu aku untuk menanyakan pada Xavier apakah dia masih lama didalam sana."

"Kami tidak ditugaskan untuk membantu anda, nona. Sebaiknya anda pulang segera, malam ini akan hujan." Jawab salah satu dari mereka.

Aku menghela napas panjang, memikirkan apa yang harus kulakukan agar aku bisa masuk dan menemui Xavier. Dengan malas, aku berjalan kembali menuju kolam air mancur itu dan melihat keatas berjaga-jaga jika Xavier keluar dari salah satu balkon kamar.

"Apa pertemuan dengan klien juga bisa dihotel?" Tanyaku. Baru saja aku ingin melihat jam tangan tiba-tiba hujan deras seperti mengguyurku hingga  pakaianku basah. Aku berlari cepat menaiki tangga untuk berlindung.

Kusandarkan tasku dipilar hotel, aku menyapu seluruh pakaianku yang terkena hujan agar bisa mengurangi sedikit air hujan yang menyerap dipakaianku. "Apa perlu saya menghubungi taksi untuk anda pulang, nona?" Tanya salah satu pria itu.

"Tidak, tidak perlu. Aku akan menunggunya sampai selesai." Jawabku.

🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒

Tampak beberapa pria berjas hitam mahal sedang berbicara dan sesekali tertawa di sela-sela langkah mereka keluar dari hotel tersebut. Baru saja mereka keluar, beberapa mobil langsung menghampiri mereka.

Setiap mobil keluar lah seorang pria bertugas membukakan pintu untuk majikan mereka dengan tak lupa menunduk hormat. "Senang bekerja sama dengan anda." Kata mereka secara bergiliran.

Mereka mulai berpamitan dan satu persatu berjalan menuju mobilnya masing-masing. Disitu tinggal lah Xavier yang masih berdiri memandangi kepergian rekan bisnis barunya. Mobil hitam berhenti tepat didepannya dan keluarlah pengawal pribadinya.

"Masukkan orang-orang kita diantara mereka tanpa sepengetahuannya." Kata Xavier sebelum masuk tapi tubuhnya berhenti melihat seorang wanita tengah membelakanginya dengan tubuh menggigil karena pakaiannya yang basah.

"Callyn.."

Merasa seseorang memanggilnya, Lyn menoleh dan tersenyum lebar melihat akhirnya Xavier keluar juga dari tempat yang menurutnya terkutuk itu. "Akhirnya kamu keluar juga, Xavier. Aku dari tadi menunggumu."

Lyn memeluk tubuhnya yang kedinginan bahkan bibirnya pucat dan gemetar tapi ia masih bisa tersenyum seakan-akan tidak terjadi sesuatu padanya. "Sudah reda, pulanglah." Lyn menggeleng sambil mengatakan dia tidak akan pulang sebelum apa yang diinginkannya tercapai.

Callyn & Xavier (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang