#19 Callyn & Xavier

1.4K 68 0
                                    

Ia berdiam diri cukup lama memandangi pemandangan pekarangan mansionnya, bukan ia terpana akan pemandangan indah itu melainkan ia sedang memikirkan sesuatu. Sesuatu yang sebenarnya tidak ingin dipikirkannya.

Ia menghela napas dan berjalan untuk memastikan apakah wanita itu sungguh meminta maaf pada Caroline atau sebaliknya.

Langkahnya berhenti tepat didepan pintu kamar Caroline yang tidak tertutup menampakkan Lyn sedang berlutut pada wanita itu. "Aku sangat menyukai orang yang berlutut pada ku. Teruslah meminta maaf sampai kau mati pun aku takkan memaafkan mu." Kata Caroline.

Lyn menghela napas lalu bangkit menatap tajam kearah Caroline. "Aku terpaksa melakukan ini bahkan aku juga mau berlutut padamu. Apa susah nya bilang iya dan semuanya selesai." Caroline mengacak pinggang melihat Lyn menantang.

"Aku akan memaafkanmu jika kau melompat dari balkonku. Dengan begitu aku akan memaafkan mu." Lyn menoleh kearah balkon cukup lama mempertimbangkan keputusannya. Ia sudah mempermalukan dirinya dengan berlutut pada wanita itu.

Dan menurutnya jika ia menyerah begitu saja setelah mempertaruhkan harga diri sama saja harganya semakin jatuh karena takut untuk menerima tantangan wanita itu.

Ia menghela napas meyakinkan dirinya ia harus melakukannya demi mendapatkan maaf dari Caroline dengan begitu Xavier tidak akan marah atau benci padanya lagi. Lyn kembali menatap Caroline lalu mengangguk.

"Aku lakukan semua ini untuk Xavier" Katanya sebelum berjalan mendekati balkon. Lyn menatap kebawah dan melihat disana ada kolam renang dan ia berharap akan jatuh kedalam sana ketimbang ia jatuh di tanah keras itu.

Sekali tarikkan napas, ia melangkahi pagar pembatas itu, tangannya pun berpengaruh erat pada pagar sembari melihat kebawah. Doa terus dilantun kan memohon ada Tuhan untuk menyelamatkan dirinya. "Apa yang kau lakukan?"

Ia menoleh kebelakang mendapatkan Xavier berdiri. Lyn tersenyum kecil dan menghela napas. "Aku harus mendapatkan maaf darinya dengan cara seperti ini dan setelah itu kamu tidak boleh marah atau membenciku, Xavier." Jawabnya.

"Kau tidak takut mati?" Lyn tertawa, jelas ia takut mati. Takut ia tidak akan bisa mendapatkan Xavier sebelum ia meninggalkan dunia ini. "Tidak, aku juga tidak akan mati sebelum aku mendapatkanmu Xavier."

"Kalau begitu melompat lah dan kau akan mati." Pegangannya meregang mendengar ucapan Xavier. Ia tidak percaya pria itu mengatakannya dan sedari tadi ia berharap pria itu untuk menghentikannya dab memarahi Caroline untuknya.

Tapi sepertinya itu hanyalah mimpi nya saja. Mimpi yang tidak akan pernah terjadi. "Ternyata kamu menginginkannya.." Seketika Lyn langsung melompat membuat Xavier berlari mendekati pagar pembatas.

Matanya terpejam lega melihat Lyn jatuh tepat ditengah kolam padahal jarak kolam tidak terlalu dekat dengan balkon kamar Caroline. Ya, sepertinya Tuhan mengabulkan doa nya untuk tetap hidup sebelum apa yang diinginkannya tercapai.

Lyn membawa kepalanya keatas menghirup udara sebanyak-banyak nya. Dirinya lega bisa mendarat tepat perkiraannya didalam kolam. Diusap nya wajah itu sebelum menengadah keatas melihat Xavier tengah terdiam dalam pelukan Caroline.

"Pendaratan yang bagus Callyn!" Lyn masih menatap keatas tepatnya pada Xavier yang juga menatapnya dengan santai. Hatinya kembali panas melihat pria itu tidak melakukan apa pun bahkan sampai seorang pelayan membantunya untuk keluar dari kolam renang.

"Terima kasih." Katanya setelah berada di daratan. Lyn menolak ketika seorang pelayan memberikan handuk untuk mengeringkan dirinya yang basah. Ia terus berjalan sembari meremas bajunya membuat lantai semakin basah.

Callyn & Xavier (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang