#9 Callyn & Xavier

2.1K 72 0
                                    

Seorang wanita sedang bermalas-malasan dikursi sofa ruang tengah sambil melihat ponselnya seperti sedang menunggu sesuatu. Liam yang baru saja turun dari tangga dengan setelan jasnya menatap wanita itu setelah melihat jam tangannya.

"Apa yang membuatmu bangun jam 8 dan sudah menggunakan pakaian santai?" Lyn bangun dan menatap Liam sambil tersenyum. "Apa salahnya aku bangun pagi dan bukankah wanita bangun pagi?"

Liam tertawa kecil sambil menghampiri Lyn. "Dan bukannya kebiasaanmu selalu bangun siang, baby? Apa yang telah dilakukan Xavier hingga baby-ku berubah seperti ini." Katanya, Lyn merengut kesal menerima rambutnya yang diacak Liam.

"Liam hentikan! Kamu merusak rambut indahku." Kesalnya.

"Aku harus pergi bekerja, aku tidak bisa menemanimu sarapan saat ini. Tapi aku janji aku akan pulang cepat hari ini dan kita makan malam bersama." Lyn menggeleng dan berdiri dari kursinya sambil membantu memasangkan dasi.

"Kamu baru saja pulang kemarin, apa hari ini kamu tidak libur saja dan temani aku jalan-jalan, kita menonton atau berlibur diluuar kota sebentar. Kamu selalu menghabiskan waktumu dengan setumpuk dokumen tanpa melihatku yang kesepian."

Liam menghela napas, menahan tangan wanita itu yang masih memasangkan dasinya. "Aku kerja juga untukmu bisa berbelanja apapun baby. Jika aku tidak bekerja, nanti kamu tidak bisa membeli barang bermerk apa kamu mau?"

"Aku seorang model dan aku masih bisa membelinya dengan hasil kerja kerasku. Ya? Hari ini kamu libur saja dan temani aku." Kata Lyn yang terus mendesak Liam. Pria itu hanya diam dan menatap jam tangannya dengan gusar.

"Kalau tidak bisa, aku akan ikut denganmu kekantor. Jika menolak berarti kamu harus menemaniku jalan-jalan satu hari penuh ini. Bagaimana?" Liam tersenyum kecil dan menghela napas lalu menggandeng tangan Lyn.

"Kamu selalu membuatku tidak bisa melakukan apapun, baby. Ingat, jangan melakukan apapun yang membuatmu menjadi sorotan disana mengerti?" Lyn hanya mengangguk dan tersenyum senang karena dia akan kekantor pria itu.

*****

Sebuah mobil berhenti tepat didepan gedung pencakar langit. Seseorang membukakan pintu menyambut pemilik perusahaan dengan sopan. "Bagaimana kondisi disini selagi aku tidak ada?" Tanyanya.

Pria paruh baya menegakkan tubuhnya dan tersenyum. "Semuanya berjalan sesuai yang anda harapkan bahkan rumah sakit anda aman terkendali." Jawabnya. Pria mudah yang tak lain adalah William hanya mengangguk dan melihat sekeliling perusahaannya.

Hingga ia teringat akan seseorang yang masih ada didalam mobil, ia membuka kembali pintu mobil dan melihat Lyn sibuk dengan kaca beserta lipstick nude-nya. "Aku tak akan keluar sebelum aku selesai." Katanya.

Liam tersenyum dan melihat betapa mahirnya Lyn menghias wajahnya. "Kamu akan tetap cantik tanpa menggunakan semua make up itu, baby. Sudahlah itu sudah membuatmu sangat cantik jangan membuat pegawaiku lancang melihatmu begitu lama didepanku."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Callyn & Xavier (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang