#8 Callyn & Xavier

2.1K 86 0
                                    

"Xavier akan membuatkan sesuatu untukku sore ini, jadi mohon kerja sama nya untuk menjauh dari dapur selagi kami berada disini." Mereka menegakkan tubuh terkejut.

Secara bersamaan para pelayan pun menoleh kearah Xavier yang juga bingung menerima tatapan pelayan nya itu. "Kenapa? Kalian tidak mau? Sudah mendapatkan pekerjaan baru?" Tanyanya.

Serentak mereka menggeleng dan menundukkan tubuhnya sekali lagi sebelum pergi dari dapur. Suara helaan napas terdengar dari mulut Lyn melihat sudah tidak ada siapa-siapa lagi didapur selain mereka.

"Sekarang, kamu mau membuatkan ku apa?" Tanyanya sambil tersenyum.

Xavier menggeleng, "ayolah, Xavier. Aku yakin kamu bisa melakukan apapun. Aku ingin memakan apapun yang kamu buatkan baik itu tidak enak atau enak aku akan memakan nya bahkan diberi racun pun aku akan tetap memakannya."

Xavier meringis mendengar wanita itu terus berbicara panjang lebar membuatnya pusing. "Duduklah dan diam disana. Kau merepotkan!" Lyn hanya tertawa dan duduk dikursi yang ditunjuk Xavier.

Lyn menopang dagunya dengan kedua tangan melihat Xavier mulai mengeluarkan bahan-bahan yang akan digunakannya walau terlihat jelas pria itu kesal berapa kali mencari keberadaan bahan itu tapi ia tetap berhasil mendapatkannya.

Pemandangan yang sangat langka dan tak bisa dibayangkan bagi Lyn melihat Xavier yang mau melakukan apapun untuknya.

Ia tersenyum lebar bisa seperti ini bersama Xavier dan ia terus berharap akan ada keajaiban bagi dirinya bisa menghabiskan waktu lebih lama bersama pria itu. Sebuah ide terlintas dalam pikirannya untuk mengerjai Xavier.

Xavier menoleh sebentar menatap Lyn disampingnya, melihatnya dalam diam. Alisnya terangkat melihat sikap Lyn yang aneh baginya. "Ada apa?" Tanyanya. Lyn hanya menggeleng dan tersenyum tanpa memandang Xavier sedikitpun. "Sini biar kubantu."

Lyn mengambil mangkuk yang cukup jauh disisi kanan Xavier membuat setengah tubuhnya menyentuh lengan Xavier yang sedang memecahkan telur hingga pria itu berhenti merasakan sesuatu yang menempel dan berhasil membuatnya geram karena kehilangan konsentrasinya.

"kuning telurnya ditaruh dimangkuk ini saja." Xavier memejamkan matanya melihat Lyn mengusap lengannya hingga meraih cangkak telur yang berisikan kuning telur disana. "Aku tak tau apa maksudmu melakukan ini padaku, Lyn."

"Kenapa? Aku ingin membantumu saja, aku sudah sangat lapar." Jawab Lyn santai seolah-olah tidak terjadi sesuatu diantara mereka. Xavier menggenggam tangan kanannya menahan emosi dan gairahnya yang sudah memuncak karena Lyn.

Ia menghela napas dan hendak menuangkan tepung tapi gerakannya terhenti dan beralih mundur karena Lyn juga ingin mengambil bungkusan tepung itu. Sekarang posisi Lyn sudah berada diposisi Xavier awal dan pria itu berada tepat dibelakang tubuh Lyn.

Lyn tersenyum kecil melihat Xavier yang mulai gusar karenanya dan ia masih bisa bersikap santai didepan pria itu dengan membantu menuangkan tepung dalam wadah mixer. "Aish.. tanganku terkena tepung." Gerutu Lyn.

Ia mengangkat bagian bawah bajunya mengelap tangannya hingga menampakkan punggung mulusnya membuat napas Xavier semakin tidak beraturan. Geram, ia menghimpit tubuh Lyn hingga wanita itu terkejut. "Xavier, apa yang kamu lakukan?!"

"Harusnya aku yang bertanya, apa yang kau lakukan? Kau sengaja menggodaku, Callyn Zweeta?" Tanya Xavier tepat ditelinga Lyn, membuatnya menggeliat geli. "Ti-tidak, aku hanya membantumu saja."

"Membantu eh? Kembali lah duduk atau aku tak akan membuatkan sesuatu untukmu." Xavier mendorong sedikit tubuh Lyn menuju kursinya membuat Lyn tersenyum geli melihat Xavier yang tersiksa akan gairahnya.

Callyn & Xavier (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang