#12 Callyn & Xavier

1.9K 78 0
                                    

Liam pov

Aku keluar dari ruang kerjaku dan melihat orang yang telah menggangguku menyelesaikan pekerjaanku yang tinggal sedikit lagi. "Apa yang membawamu kemari?" Tanyaku setelah duduk didepannya. Xavier mengangkat kepalanya dan menatapku cukup lama.

"Apa kau kesini hanya ingin menatapku saja?"

"Tenang saja, kerja sama kita akan berjalan lancar. Orang-orangku sudah menemukan alat yang pas untuk berada di mobil terbarumu. Aku yakin ini akan sangat laris." Sambungku. Xavier hanya mengangguk.

Aku memiringkan wajahku sedikit melihat sikapnya yang tidak biasa tapi dengan cepat aku hilangkan perasaan itu karena itu tidaklah mungkin terjadi pada Xavier. Pria itu pria yang sangat keras seperti batu dan itu tidaklah mungkin.

"Jadi, apa yang membuatmu.."

"Liam! Apa makan malamnya belum selesai? Aku sudah lapar." Aku menoleh keatas melihat Lyn tengah menuruni anak tangga dengan baju tidurnya bergambar mickey mouse dan rambutnya yang diikat membuatku gemas seperti melihat anak kecil yang cantik.

"Xavier" Lyn langsung mempercepat langkahnya hingga dalam hitungan 3 detik ia sudah berada disamping pria itu sambil memeluk lengannya. "Apa kamu kesini ingin malam bersama kami? Sepertinya pelayan sudah menyiapkannya ayo kita makan malam bersama."

Xavier terus diam ditempatnya melihat wajah Lyn yang sembab. Aku pun tertawa melihat Xavier menyadari wajah Lyn. "Dia habis menangis, sungguh ia begitu sedih tadi sampai menghabiskan dua kotak tisu bahkan bajuku penuh dengan ingusnya."

"Sudah kubilang jauh-jauh dariku!" Kesal Lyn dan kembali tersenyum melihat Xavier yang terus diam. Seketika Xavier menarik tangan Lyn cepat menuju pekarangan membuatku curiga dengan hubungan mereka.

Aku beranjak dari kursiku hendak menyusul mereka atau menguping pembicaraan mereka tapi terhenti ketika seorang pelayan memberitahukan makan malam sudah siap. "Sebentar lagi kami akan kesana."

Aku kembali melangkah dan lagi-lagi terhenti mendengar ponselku berbunyi membuatku geram sambil kembali berjalan menuju ruang tengah dimana aku meninggalkan ponselku. "Ada apa?!" Kesalku.

"Maaf mengganggu, tuan. Saya hanya ingin mengingatkan besok pukul 9 pagi anda ada meeting bersama Mr. Green." Liam menghela napas panjang ternyata sekretarisnya hanya menelpon untuk mengingatkan jadwalnya besok.

"Kemana emailmu?" Geramku.

"Saya sudah mengirim jadwal anda dan anda belum membacanya, saya takut malam ini anda tidak membacanya mengingat.. beberapa hari lalu anda tidak membuka email saya hingga anda melupakan meeting." Jawabnya semakin pelan.

"Terima kasih sudah mengingatkanku, ada lagi?" Tanyaku sabar, aku pun mendengarnya dan akhirnya ia memutuskan pembicaraan kami hingga ia lebih dulu mematikannya sebelum aku. "Ini yang atasan siapa?" Kesalku.

Aku berbalik dengan penuh niat mendengar mereka berbicara tapi sangat disayangkan mereka sudah berjalan bersama menuju ruang makan. "Ahh,, aku jadi tidak bisa mendengarkan apa yang mereka bicarakan."

"Lyn tidak akan memberitahukannya padaku jika tadi sangat penting, sudahlah. Suatu saat aku pasti akan tau juga."

🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒

Keesokan harinya, sebuah mobil mewah berhenti dipinggir jalan membuat para pejalan kaki berhenti sekedar melihat mobil itu dan mengintip pada sosok didalam mobil itu. Matanya terus melirik kearah jam tangan menunggu dengan kesabaran yang tinggal sedikit.

Terlintas niatnya untuk pergi dari tempat itu meninggalkan seorang wanita yang masih berada ditoko kue. Suara ketukan jendela terdengar membuatnya menoleh dengan tajam sambil membuka kunci mobil.

Callyn & Xavier (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang