#7 Callyn & Xavier

2.2K 85 1
                                    

Xavier pov

Aku keluar dari ruangan itu merasa kan ada sesuatu yang tidak enak dengan Lyn yang tak kunjung datang. Aku melihat sekeliling mencari wanita bergaun biru muda tetapi tak ada. Sial dimana kau!

"Apa kau melihat wanita yang bersamaku satu jam yang lalu?" Tanyaku pada salah satu tamu, tak ada jawaban darinya membuatku geram. Aku bejalan menuju pengawal yang berjaga didepan aula.

"Tuan Maxwell?" katanya dengan membungkukkan tubuhnya.

"Aku mencari wanitaku." Kataku tanpa basa basi. Ia terdiam sejenak mengingat wajah Lyn hingga tanpa sabar aku langsung menunjukkan foto Lyn dengan menarik kerah kemejanya. "Oh, nona itu setengah jam lalu dibawa tuan Nolan."

Nolan?

Aku menggeram. Kulepaskan tangan ku darinya dan berjalan sambil menelpon seseorang. "Cari dia dengan alat penyadap di mata kalungnya. Dia memakai kalung itu."

Kuletakkan kedua tanganku di besi pagar melihat pemandangan kota dari lantai paling atas. Hatiku panas mendengarnya dibawa seorang pria yang kuyakini tidak ia kenal.

"Kau begitu ramah dan bodoh pada semua orang! ...Nolan aku tidak yakin untuk tidak menyakitimu jika kau menyakiti apa yang kumiliki."

Sebuah notif masuk menunjukkan keberadaan Lyn. Dengan cepat aku mengkuti tanda merah itu hingga tak lama aku berhenti didepan sebuah kamar.

"Brengsek!" aku mendobrak pintu itu, berjalan masuk dan melihat Nolan sedang menindih Lyn. Kutarik bahunya hingga tersungkur dilantai. Dan tanpa banyak waktu aku terus menghajarnya keras membuatnya tak bisa membalas sedikitpun.

"Aku tak akan membiarkan kau hidup setelah kau mengambil milikku!" Suara isak tangis terdengar membuat ku berhenti dan melihat Lyn menangis sambil memegangi selimut. 

"Lyn.." Aku bangkit membuat dirinya takut melihatku. Dua pria masuk dan aku yakini adalah anak buahku langsung membawa tubuh Nolan ke luar. Amarahku masih memuncak dan melihat pakaiannya sudah berada dilantai.

"Xavier.. Aku takut, panas.." Katanya. Aku hanya diam melihatnya yang memandangiku dari atas sampai bawah. Ia bergerak sedikit mendekati ku dan memelukku tanpa perduli tubuhnya hanya ditutupi celana dalam. "Xavier.."

Aku mendorong tubuhnya hingga terlentang dan disitu aku bisa melihat tubuhnya menggeliat dengan wajah nya yang memerah serta pandangan sayupnya. "Brengsek!"

Aku langsung menyelimuti tubuh Lyn dan membawanya keluar dari kamar itu menuju kamar yang lainnya. Lyn terus begerak tidak nyaman sesekali mendesah membuatku harus menahan sesuatu yang didalam sana.

"Dia.. Panas.." Erangnya. Dengan cepat aku melempar tubuhnya di kasur setelah memasuki kamar yang telah disediakan untukku.

"Aku tak yakin bisa menghentikannya setelah aku mencicipimu, Lyn." Kataku yang sudah berada diatasnya.

*****

Aku berjalan memasuki sebuah ruangan dengan pencahayaan yang mengarah dimana seorang pria diikat.  Tubuh itu sudah lemah dengan darah yang membeku disuruh tubuhnya.

Langkahku terhenti tepat didepannya melihat mata itu terbuka perlahan. "Persetan! Aku tidak berurusan dengan kau, X." Katanya yang sudah kembali emosi. Aku melihat pengawal ku meletakkan kursi lalu aku duduk.

"Kau sudah berurusan denganku. Kau mengambil apa yang kumiliki." Pria itu tertawa dan sedikit memiringkan kepalanya. "Apa yang kuambil hu? Apa adik tercinta William merupakan kekasihmu? Hahaa..."

Aku mengepalkan kedua tanganku melihatnya menertawaiku. "Kau lihat waktu itu aku hampir memasukinya jika kau tak datang! Tubuhnya sungguh nikmat. Bukankah kau melihat ada jejakku sebelum kau memakainya?"

Callyn & Xavier (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang