#26 Callyn & Xavier

1.4K 70 0
                                    

Seseorang berjalan cepat memasuki mansion besar itu dengan matanya yang teliti menatap seluruh penjuru ruangan didepannya. Matanya terhenti melihat seseorang tengah berbaring di kursi sofa memeluk dirinya sendiri.

Ia meletakkan tasnya sembarang dan kembali berjalan. "Baby.." Lyn mengerang pelan sebelum membuka matanya perlahan. Bibirnya melengkung melihat orang yang ditunggu akhirnya datang juga. "Kenapa lama sekali? Aku menunggumu pulang."

"Maaf, aku seharian bersama Alex dan ketika aku ingin menjemputmu dirumah Xavier, ternyata kamu sudah pulang."

Lyn duduk dan menatap bingung kearah Liam. "Darimana kamu tahu aku berada dirumah Xavier?" Tanyanya. Liam langsung menggendong tubuh Lyn menaiki tangga menuju kamar wanita itu.

"Tidurlah dikamarmu, baby."

"Tidurlah bersamaku, Liam. Kamu sudah lama tidak tidur bersamaku." Timpa Lyn cepat. Liam tersenyum sembari mengangguk melihat Lyn masih sangat manja padanya. Dengan pelan Liam meletakkan Lyn diatas tempat tidur lalu ia ikut naik kesana.

"Sekarang kembalilah tidur." Lyn menatap Liam yang tengah bersandar dikepala tempat tidurnya cukup lama. "Hei, kenapa menatapku? Aku menyuruhmu kembali tidur bukan menatap ku, baby."

Lyn sedikit menarik tangan Liam membuat tubuh itu sedikit merosot ke bawah. Dengan cepat, ia memeluk tubuh itu dengan kepalanya yang beralaskan lengan Liam sebagai bantalnya malam ini. "Aku tidak tau apakah aku masih bisa seperti ini suatu saat nanti."

Liam tertawa, membalas pelukan Lyn dan sesekali ia mengusap kepala wanita itu lembut. "Mana mungkin kamu akan seperti ini selamanya denganku, kamu akan menikah dan tentu suamimu tidak akan mengizinkanmu tidur bersamaku."

"Ini terasa sangat nyaman untukku." Lyn semakin mendekatkan kepalanya pada dada bidang Liam sambil memejamkan matanya. Liam menghela napas pelan dan ikut memejamkan matanya.

Matahari mulai menampakkan sinarnya yang begitu gagah dan memukau. Jendela besar itu sudah dibuka lebar membuat sedikit demi sedikit sinar itu mulai memasuki kamar itu. Seorang yang masih setia didalam mimpinya mulai terusik.

Lyn terbangun dari tidurnya dan melihat sudah tidak ada Liam disampinnya. Ia bergegas mengikat rambut panjangnya asal dan keluar dari kamar. "Liam.." Panggilnya. Ia berjalan dan berhenti tepat didekat pembatas pagar.

Matanya melihat kebawah banyak sekali orang-orang tengah sibuk bersih-bersih, menaruh bunga berukuran besar disetiap sudut membuat dibawah sana sangat indah. "Hai, baby! Kenapa kamu sudah bangun?"

Liam melambaikan tangannya menatap Lyn keatas dengan senyum lebar. Ragu-ragu Lyn membalas lambaian tangan itu karena semua mata disana memandanginya. Ia membalikkan badan merasa malu penampilannya sangat berantakkan.

Dengan cepat, ia berlari masuk kekamar untuk mandi. Liam yang masih menatap Lyn bingung dengan tingkah wanita itu. "Kenapa dengannya?" Tanyanya.

*****

Lyn menuruni tangga dengan matanya yang masih sibuk mengamati semua orang. "Apa ada acara?" Tanyanya pada salah satu pelayan. Pelayan itu menggeleng dan memberitahukannya alasan mereka sibuk karena besok adalah kedatangan kedua orang tuanya.

Ia berlari menghampiri Liam yang sedang berbicara dengan Sean didekat pintu. "Liam.." Kedua pria itu berhenti bicara dan memandanginya bersamaan. "Sweetheart." Lyn mengangkat tangan nya memberi isyarat agar Sean menghentikan langkahnya untuk mendekatinya.

"Kapan mereka akan sampai?"

Liam menghela napas panjang melihat wajah Lyn yang tertekan karena kehadiran kedua orang tuanya kemari yang bertujuan akan menjodohkan Lyn dengan Daniel. "Pukul 10 pagi. Aku mengerti apa yang membuatmu tertekan. Aku sudah.."

Callyn & Xavier (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang