#29 Callyn & Xavier

1.5K 67 2
                                    

Dua minggu kemudian..

Kehidupan Lyn mulai membaik setelah hari-hari yang sempat membuatnya menjadi manusia tidak bernyawa karena kehadiran Daniel yang selalu membuatnya tersenyum hingga melupakan semua masalahnya.

Yang hanya diketahuinya adalah kebahagian dan menghabiskan waktu bersama Daniel. Bahkan ia juga tidak sadar bahwa hari pertunangannya yang sudah ditetapkan semakin dekat. "Callyn, cepatlah. Daniel sudah menunggumu dari tadi!"

Lyn langsung melemparkan parfumnya diatas tempat tidur lalu bergegas keluar dari kamarnya sebelum ibunya datang menyusul dengan membawa sejuta omelan.Langkahnya begitu cepat menuruni tangga membuat Daniel menoleh dan terkejut.

"Pelan-pelan saja, nanti kamu jatuh!" Bentak Daniel tanpa disadarinya. Lyn memelankan langkahnya hingga ia sudah berada didekat Daniel. "Kamu ingin jatuh dari tangga dengan menuruninya secepat itu?"

"Aku sudah terbiasa dan aku tidak mungkin akan jatuh.."

"Aku sudah puas memarahinya untuk tidak melakukan itu. Sepertinya kamu lah yang pantas memarahinya karena dilihat dia sangat menuruti apa yang kamu katakan." Sambung Liam sambil duduk diseberang Daniel.

Pria itu meraih majalah bisnis dan mulai membacanya tanpa melirik kearah Lyn yang menatap tajam seakan-akan ia mendapatkan mangsa untuk ia makan. "Aku tidak marah, aku hanya takut kenapa-napa. Ayo kita pergi, mereka sudah menunggu kita."

"Mereka siapa?" Tanya Lyn sambil mengikuti langkah Daniel disamping pria itu. Pria itu hanya diam dan membukakan pintu mobil untuk Lyn. "Ayolah, aku tidak ingin menjadi orang bodoh seperti kemarin. Aku harus tau siapa yang kita temui."

"Hanya teman lama yang bersedia membantu mendekorasi acara kita." Kata Daniel. Lyn menahan napas merasakan hembusan lembut dari Daniel membuatnya sedikit gugup.

Jarak mereka begitu dekat hingga jika dilihat orang-orang mereka tengah berciuman didalam mobil. Mata Lyn terus menatap tepat kearah mata Daniel yang secerah biru langit. "Terpana denganku, Callyn Zweeta?"

Lyn mengerjapakan matanya lalu mendorong dahi Daniel menjauh dari nya. "Jangan terlalu berharap lebih, aku hanya terkejut kenapa kamu sedekat itu padaku."

"Apa salah aku sedekat ini.. dengan calon istriku?" Lyn kembali menahan napas dengan matanya melotot tajam kearah Daniel. Pria itu memiringkan wajahnya sedikit dengan senyum kecil menghiasi bibirnya.

Wajah Daniel semakin dekat kearah wajah Lyn membuat wanita itu  memejamkan matanya, tak sanggup melihat mata itu lebih dekat. "Jangan lupa untuk memasang sabuk pengamanmu."

Klik...

Suara itu beriringan dengan suara pintu mobil tertutup membuat Lyn membuka matanya bingung sekaligus terkejut apa yang telah terjadi pada nya dan Daniel barusan. "Jadi... dia tadi hanya ingin memasangkan sabuk pengamanku?"

"Aisshhh.. Kenapa aku berpikir dia akan menciumku? Kenapa juga aku harus menutup mata? Kau bodoh Callyn Zweeta!" Kesalnya sambil memukul kepalanya. Ia langsung terdiam ketika suara pintu terdengar bersamaan Daniel sudah duduk disampingnya.

"Kenapa tegang begitu?"

Lyn menoleh terkejut lalu menunjuk dirinya sendiri. "Aku? Tegang? Tegang kenapa? Aku sama sekali tidak tegang." Jawabnya sambil tertawa. Daniel melihat tingkahnya seperti itu hanya tersenyum kecil sambil menggelengkan kepalanya.

*****

"Kenapa kita ke hotel barumu? Bukankah tempat ini masih tutup?" Daniel terus melihat hasil yang dikerjakan orang-orang suruhannya. Cukup indah walau belum sepenuhnya dekorasi hotel ini selesai. "Bagus, kan?"

Callyn & Xavier (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang