#10 Callyn & Xavier

2K 76 0
                                    

Lyn berdiri didepan cermin melihat penampilannya. "Apa rambutku harus diwarna hitam seperti ini?" Tanyanya sedikit kesal. Seorang wanita menghampirinya. "Akan lebih elegan jika anda mengenakan gaun berwarna silver dengan rambut berwarna hitam nona Zweeta."

"Tapi warna hitam itu akan memudar ketika anda creambath, itu hanyalah pewarna sementara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tapi warna hitam itu akan memudar ketika anda creambath, itu hanyalah pewarna sementara." Sambungnya. Lyn membuang napas  dan tersenyum pada pantulan wanita dikaca. "Syukurlah, aku sangat menyukai warna rambutku yang dulu."

"Terima kasih sudah membuatku cantik, apa Liam sudah selesai dikamar sebelah?" Tanyanya. Wanita itu mengangguk dan mempersilahkan Lyn menghampiri Liam. Pintu terbuka menampak kan Liam tengah duduk sambil bermain ponsel.

"Harusnya kamu menunggu dikamarku, bukannya disini." Kata Lyn, Liam menoleh menatap kagum pada Lyn. "Aku hampir terkena serangan jantung." Lyn tertawa dan memukul bahu Liam cukup keras. "Berhenti menggodaku Liam, ayo berangkat."

Liam mengulurkan lengannya untuk menjadi pegangan Lyn. Dengan senang hati wanita itu melingkarkan lengannya sambil tersenyum lebar melihat Liam yang tidak henti-hentinya mengaguminya.

"Apa perlu menggunakan gaun seperti itu? Aku saja tidak tahan, apalagi pria-pria disana. Jangan salahkan aku jika, kamu diculik dibelakangku baby." Kata Liam, Lyn hanya mengangkat bahunya acuh.

🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒

Xavier pov

Aku terus berdiam diri mendengar mereka berbicara tentang bisnis. Tidak sedikit dari mereka memuji perkembangan perusahaanku yang bergerak dibidang otomotif. Ya, selain penguasa dunia gelap aku juga memiliki perusahaan otomotif.

"Saya mendengar salah satu produk anda bekerja sama dengan perusahaan teknologi milik Mr. Wikstrom." Salah satu dari mereka, aku mengangguk dan meneguk segelas anggur. "Ah sepertinya itu sangat bagus dipadukan dengan teknologi, saya akan menjadi pembeli pertama Mr. Maxwell."

"Masih dalam uji coba, jika sudah layak saya akan memberitahukan anda. Saya permisi." Aku langsung pergi meninggalkan mereka dan memilih duduk didekat balkon melihat para tamu sibuk berbicara.

Aku melirik jam tanganku sudah menunjukkan pukul 8 malam, tapi acara belum juga datang bahkan orang yang membuat pesta pun tidak terlihat. Ini membuatku bosan! Ingin sekali aku pergi dari acara ini tapi ada sesuatu yang harus kulakukan disini.

"Tuan Maxwell.." Aku menoleh melihat Arthur sudah berdiri disampingku. "Ia sudah datang dan sepertinya benar apa yang anda katakan." Aku menoleh kearah pintu utama melihat orang yang kucari, tapi..

Aku hanya diam melihatnya melingkarkan tangan ke lengan pria yang sangat kukenal yang tak bukan adalah Liam. Mereka berjalan sangat serasi bahkan bisa kurasakan semua mata pria tengah menatap penuh kekaguman pada Lyn.

Tanpa sadar, aku mengepalkan tanganku mengetahuinya. Ingin sekali aku merobek gaun yang telah berani menonjolkan bentuk tubuh indah dan menampakkan setengah dada wanita itu. "Kau benar-benar cari mati." Gumamnya.

Callyn & Xavier (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang