21

3.7K 124 0
                                    

Belva menarik tangan Gilang keluar kelas.

"Kak Gilang kesini ada apa sih" tanya Belva dengan raut wajah serius.

"Kan udah bilang pen ketemu kamu cintaku" Gilang mengacak-ngacak rambut Belva.

"Kan nanti juga bisa" protesnya.

"Lo ko marah"

"Engga siapa yang marah" Belva mencoba menstabilkan emosinya.

"Coba senyum" ledek si ketos.

"Tau ah" Belva mengarahkan pandangannya kesamping.

"Bel.." panggil Gilang agar Belva menatapnya lagi.

"Apa" jawab Belva sebal, pandangan Belva mengarah keatas menandakan tingginya siketos yang membuat ia sedikit mendongak ketika berbicara dengannya.

"Panggil aku sayang dong" ucap Gilang disertai cengiran.

"Gamau ah"

"Loh kok gamau kemarin mau" Gilang memanyunkan bibirnya.

"Kapan?" Elak Belva.

"Di chatt?"

"Tau ah"

"Ko tau ah, kalo tau ya udah bagus lah"

"Kalau gak ada yang penting aku mau masuk ke kelas kak, aku belum selesai nulisnya entar malah diapus lagi sama temen-temen" ucap Belva to the point.

"Yaelah bel kamu nggak mau jadiin aku prioritas?" Ucap Gilang lebay.

"Aku ni pacarmu yang" tambahnya. Gilang menarik tangan Belva.

Deg.. ucapan Gilang berhasil membuat langkah Belva terhenti.

"Sekalian aja kek judul lagu" batin Belva.

"Iya tau kak, ntar deh lanjut bicaranya" tangannya kini berusaha melepas genggaman tangan Gilang yang melingkari pergelangan tangan kanannya menggunakan tangan kirinya.

Gilang pun pasrah melepaskan tangan Belva dan merelakan pujaan hatinya masuk ke kelas.

^^

"Gimana pertarungannya? Seru nggak?" tanya Mahen tiba-tiba ketika Belva baru saja duduk dibangkunya.

"Pertarungan apaan!" ucap Belva ngegas.

"Bukannya abis cekcok rumah tangga? Gegara pelakor" tanya Mahen meledek.

"Kampret lu ky! Nyebelin banget sumpah!" Belva memukul Mahen dengan buku paket ekonomi.

"Ko gue?... aw ...aw awas rusak tuh buku pinjeman perpus!" ucap Mahen mengadu kesakitan.

"Biarin lo yang ganti"

" Yang salah kan Gilang, ko gue si yang kena, enak aja buat pelampiasan" protes Mahen.

"Abis lo kek kompor"

"Lo gas nya"

"Iyaaa makanya sekarang gue lagi bledak! Efek selanglu bocoran si, suka komporin"

"Hahahaa"

"Ketawa lagi"

"Yang penting gue bukan pelakor"

"Etdah lo maho apa"

"Ko maho?"

"Pelakor tu pencuri laki orang! Lo mau nyuri lakinye?"

"Trs klo bukan pelakor apa dong?"

"Pikir sendiri!" Sentak Belva ketelinga Mahen.

^^

Belva berjalan cepat menuju pintu gerbang sekolah berharap tak bertemu si ketos siang ini, sebab kali ini Belva benar-benar marah.. marah efek Gilang sama Ara selingkuh dibelakangnya.

Setibanya di pos satpam. "Eh sayang" munculah si kepala batok dari balik jendela pos satpam.

"Aa" Belva sedikit berteriak.

"Ko kamu kaget gitu si"

Belva terdiam dengan muka seperti maling ketangkap basah.

"Seserprisee" ucap Gilang.

"Hah" alis Belva saling bertaut.

Gilang beranjak mendekati Belva. "Aku ada rapat sejam lagi, padahal aku pen ketemu kamu sayang" ucap Gilang percaya diri.

"Kak jan panggil sayang deh"

"Loh kenapa?"

"Gak enak aja kalo ada orang lain denger"

"Hahaa biarin bodo amat"

"Kak Gilang mah"

"Kamu pulang sendiri?"

"Iya biasa"

"Aku anterin dulu yuk"

"Gausah, kaka kan mau rapat"

"Masih lama say, kan sejam lagi"

"Gak kak aku bisa pulang sendiri, gausah repot-repot"

"Buat kamu apa sih yang enggak"

Brummm.. Brum...
tiba-tiba sebuah sepeda motor ninja datang memanggil Belva.

"Bel.." panggilnya sambil menaikan kaca helmnya.

"Kikii.." ucap Belva.

"Ikut yuk, sekalian temenin aku beli buku"

"Buku apa?"

"Buku ekonomi buat tugas kanjeng mami"

"Buku cetak?"

"Iyaa yuk cepetan gue belum beli"

"Kan bisa pinjem diperpus"

"Kan bukunya gak bisa dibawa pulang paling maksimal tiga hari, gue pen beli buat belajar lagian dikoperasi belum jual lelet! yuk ke gramed"

Dari tadi Gilang menatap Belva dan Mahendra.

Belva menengok kerarah Gilang yang mendapati si ketos pasang muka malas dan terlihat pandangannya yang mengarah kesamping sambil menyenderkan tubuhnya ketembok dan melipat kedua tangannya didepan dada.

"Kak aku pulang dulu ya" ucap Belva kepada Gilang.

"Kan gue mau anterin kamu"

"Ttapi aku ada keperluang sama kiki"

"Beli onlen juga bisa kan"

"Males ongkir" jawab kiki spontan.

"Heh emang temenlu Belva doang apah" ucap Gilang.

"Bel lo mau kan temenin gue"
ucap Mahen kepada Belva dan mengacangi si Ketos.

Belva melirik kepada si ketos, tatapan tajam Gilang seolah mengartikan bahwa ia tak mengijinkannya.

"Aku mau kok"

^^

ULAH KETOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang