51 : Epilouge

4.9K 128 25
                                    

NB : jan lupa entar menjelang akhir cerita muter instrumen ya yang video diatas 👆👆 buat ost :')

-Selamat Membaca ^^

Ulangan akhir semester ganjil telah usai, liburan akhir tahun pun tiba. Kebanyakan orang akan menghabiskan waktu bersama orang yang dia cintainya seperti halnya keluarga, begitupun Alma Belva Hadiya yang kini tengah asyik bercanda ria berkumpul bersama keluarganya di ruang tv. Waktu liburan bersama keluarga meski hanya berjalan-jalan di Cfd pun telah mereka lakukan pagi tadi.

"Ganti channel vin."

"Ogah."

"Gantii no 10 cepet!"

Belva merebut remot dan berhasil mengoper channel favoritnya.

Melvin pun tak tinggal diam, acara yang telah ditunggu-tunggunya beberapa menit lagi akan tayang. Melvin pun merebut kembali remot ditangan Belva.

"Kabel! Kucing lairan tuh!" Dengan teriakan Melvin mengacungkan jarinya keluar ruangan.

Belva pun menoleh kearah yang ditunjuk oleh tangan Melvin.

"Yyee kena remotnya." Melvin menjulurkan lidahnya.

Belva langsung menghadang menutupi radar merah sinar led dengan tangannya.

"Haha mampus, gak berfungsi tuh remot jelek. Kek Melvin, Melvin jelek Melvin jelek kek bebek."

"KakBel cantik, KaBel cantik, kek PITIK! Bhahahaa." Fyi Pitik adalah bahasa jawa dari 'anak ayam'.

Belva pun menyerang Melvin dengan bantal rilakuma.

"Belva, Melvin tolong angkatin jemuran." Perintah Bunda yang sedang sibuk meracik bumbu didapur untuk menyiapkan makan malam.

"Tuh kak! Panggil." Melvin yang tengah tiduran dikasur lantai menendang dengan kakinya pelan kepada Belva.

"Lo juga dipanggil nying." Belva tak mau kalah.

"Kan nama lo duluan kak."

"Gak bisaa harus bareng! Nama lo juga dipanggil." Belva menarik paksa Melvin.

"Sumeeh!" Jawab Melvin ogah-ogahan.

Ting tong..

Perkelahian antara Melvin dan Belva pun terhenti.

"Sana angkat jemuran kak! Gue mau bukain pintu." Ucap Melvin sambil menjulurkan lidahnya kepada Belva. Tanda bahwa Melvin menang dari pertengkaran tadi.

Dengan langkah malas Belva mulai menaiki tangga.

"Belva nya ada?" tanya Gilang disertai senyum ramahnya.

"Oh, ada kak bentar, yuk masuk. Silahkan duduk kak." Melvin menyambut Gilang denhan ramahnya.

"Kabel!! Pacarnya tuh nyariin." Panggil Melvin dari ruang tv.

Belva yang masih setengah perjalanannya menuju lantai atas pun terhenti.

"Kak Gilang?" Belva membelalakan matanya dan menuruni tangga dengan cepat.

ULAH KETOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang