Hari weekend telah datang lagi, sekaranglah saatnya Gilang berkesempatan menemui Belva, ia memilih transportasi udara agar lebih efisien ketimbang menggunakan transportasi darat. Sekitar jam 7 pagi Gilang sudah bersiap-siap ke bandara diantar oleh Ayahnya. Tadinya Ayah tak mengijinkannya karna baru beberapa waktu yang lalu ia mengalami kecelakaan, namun karna Gilang memaksa jadi Ayahnya memperbolehkan dengan syarat jangan dulu mengendarai mobil untuk saat ini.
"Pa, berangkat dulu ya Assalamualaikum."
Gilang mencium tangan Ayahnya itu."Ati-ati nak, jaga kesehatan. Kalau ada apa-apa jan lupa hubungin ayah."
"Baik yah." Jawab Gilang patuh.
Kini Gilang tengah berada dipesawat terbang. Sebenarnya ingin sekali ia menonaktifkan mode pesawat untuk membuka ponselnya, namun daripada terjadi hal yang tidak-tidak ia mengurungkan niatnya itu.
Pesawat mendarat dengan sempurna di bandara Sucipto. Gilang turun dari pesawat dan langsung mencari pintu keluar.
Ia kini memakai topi hitam dan satu ransel yang menggelantung dipunggungnya untuk ia isi perlengkapannya selama dua hari di Jogja.
Belva is Tri
Aku udah sampai jogja
Mau ketemu dimana?Langsung ketemu?
Yaiyalah masa nunggu besok
Hehe emang gak capek
Cape nya ilang kalau dah ketemu kamu
Hmm, aku lagi dirumah aja si nonton tipi
mau keluar ko mager yaMau ketemu suami masa mager
Yaudah coba kesini,
katanya tau alamatkuOkeh aku kesitu sekarang
Awas nyasar!
Sendlok coba
Mengetahui Gilang akan kerumahnya Belva langsung membuka isi kulkasnya yang dirasa sedikit camilan efek kegabutan seharian yang hanya menghabiskan waktunya didepan tv sambil memakan camilan, sehingga membuat stok makanannya berkurang.
"Mau ganti baju gak ya?" Belva kini melihat dirinya dicermin yang mengenakan kaus putih dan celana hitam training selutut. Rambutnya pun masih terurai begitu saja.
"Ganti deh terlalu santai banget."
Belva is Tri
Blok A4 kan
No. 2Y
Belva membalas singkat dan buru-buru ia keluar rumah lalu mengunci gembok pintu gerbangnya.
Mobil gocar yang Gilang pesan pun kini sudah sampai didepan rumah Belva.
"Nah itu pak, ya yang ada cewe lagi ngunci pintu."
"Oke."
"Nih pak makasih ya."
"Sama-sama."
Gilang turun dari mobil lalu mendekati Belva yang tengah susah payah mengunci pintu gerbangnya.
"Woi lagi ngapain neng." Sapa Gilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ULAH KETOS
Ficção Adolescente[TAMAT] Ini cerita aneh dimana yang nembak bukan yang suka tapi yang ditembak malah yang suka tapi ga pake jaran goyang loh :v lah kok bisa sih yang nembak biasa aja ga ada rasa cinta malah yang ditembak yang punya rasa cinta? Dan gimana perasaan k...