29

3.4K 112 1
                                    

Belva langsung ngambek, sedangkan para serigala kini tertawa terbahak-bahak.

"Sorry, Bel ini semua kan ulah Iqbal jan nangis dong sayang." Tuding Gilang.

"Eh lo juga yang nyetujuin proposal gue buat ngeprank hayoo!" Elak Iqbal dengan bahasa osisnya.

"Proposal pa an." Gilang pura-pura tak paham perkataan Iqbal.

"Ya ide guelah, lo kan tadi nyetujuin, jadi tanpa persetujuan lo, gue juga gabakal ngeprank, berarti ini semua ulah ketos Bel! Bukan guelah, tapi Sorry btw udah ikut ngeprank.. hahaa."

"Hehe iya Bel gue juga minta maaf." Ucap Kevin.

"Gue juga bro, sorry ya." Diikuti Rino.
Belva menerima jabat tangan Iqbal, Kevin, dan Rino. Tunggu, kenapa si Gilang gak minta maaf.

Belva melirik Gilang tajam. Gilang kini salting dan tak tau harus berbuat apa.

"Kak Gilang. Gak minta maaf? udah bentak-bentak." Tagih Belva.

Rino, Kelvin, dan Iqbal terkekeh.

"Hehe kan gue gasalah." Cengir ketos yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Belva.

"Tadikan teriak-teriak gitu idih." Adu Belva.

"Anggap aja uji mental." Gilang dengan innocentnya.

"Ckk." Belva mendesih. Otaknya berputar memikirkan pembalasan buat si Ketos.

"Hahaa gimana Bel rasanya, lo kalau ikut osis ada itunya nanti." Rino menakut-nakuti tapi memang benar.

"Oh iya Bel, lo gak ikut osis? Kenapa?" Tanya Iqbal.

"Iya Bel kenapa?" Tanya Gilang yang ikut penasaran.

"Ribet." Jawab Belva masih dengan muka yang ditekuk.

"Kan nanti bakalan sering ketemu Gilang." Goda Iqbal.

"Yyaaaa.." ledek Iqbal, Rino dan Kevin ikut meramaikan. Sedangkan Gilang ia memberi tanda jempol kepada teman-temannya disertai senyuman yanh seolah membenarkan perkataan sahabatnya itu.

"Iyaa kalau lagi males dikelas bisa kumpul kan hahaa." Rino menceritakan aib osis.

"Sssttt! Jan beberin rahasia." Ucap Gilang.

"Hahaaa dasar lu No." Kevin menoyor pelan kepala Rino.

"Lagian juga aku mau ppp-mm." Hampir saja Belva keceplosan.

"Pppotografer aja, gak mau banyak ekskul." Alibi Belva.

"Oooh, kan ikut osis biar eksis kek gue Bel, eh Bel tau gak Gilang sering deket-deket Ara loh." Adu Iqbal yang langsung mendapatkan tinju pada lengannya dari Ketos.

"Sembarangan loh!" Ucap Gilang tak terima.

"Aisshh sakit tau." Iqbal menatap sinis pada Gilang.

"Iyaa beneran! Suer Bel. Gue sering liat." Iqbal mengacungkan kedua jarinya. Lalu tersenyum licik kepada Gilang yang sedang menatapnya tajam.

Belva menatap tajam kearah Gilang yang mulai gelagapan. "Kapan?" Gilang mencoba membela dirinya.

"Tadi pagi gue juga liat." Ucap Rino ikut menimbrung.

ULAH KETOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang