3

6.9K 259 4
                                    

Ulah ketos 3

Tok tok tok

"Masuk" senior mempersilahkan.

"Masuk"

"Lagi pada ngapain ini ka?" Gilang

"Duduk siap ka"

"Ngapain ka Gilang kesini"

"Ngapelin pacar baru" Gilang melirik kearahku diikuti senior yang lain.

Deg.

Kata-kata ka Gilang membuatku membeku seketika "Kenapa dia harus menyinggung peristiwa tadi? Atau untuk apa ia mengingatnya?" batinku.

"Hah?" respon salah satu senior yang telmi.

"Oh yang tadi loh ka"

"Wah wah wah"

"Berarti lo nrima cintanya dong"

"Cinta? Aku tak mencintainya bahkan aku aku belum merasakan rasa suka terhadapnya yang ada ketakutan yang menggerogotiku sekarang"

Kak Gilang hanya tersenyum simpul aku tak mengerti apa yang ia maksud.

Brakk!

Tangan Gilang memukul papan tulis.

"Ga ada yang intrupsi?" Gilang.

Seketika meliriku beberapa detik, ini menakutkan aku salah lagi kali ini berbuat ulah yang mengundang permainan senior ini. Dan sekarang aku merasa tersudut entah mengapa ia seolah seperti meng kode untuk mengundang intrupsi namun aku merasa itu tertuju padaku, kalau bukan apa maksud tatapannya tadi.

"Kelas lain udah pada pulang de! Mau sampai kapan disini" ucap senior lain.

"Sampai kucing tetangga lahiran kali ka"

"Hha-" salah satu peserta mos tertawa

"Apa ketawa-ketawa sini maju"

Seketika peserta mos itu memberhentikan tawanya. Raut mukanya berubah membisu dan ketakutan. Jika sekolah ini mempunyai rumor sekolah yang angker mungkin sekarang aku percaya seniorlah yang pantas menjadi sebab labell itu melekat bahkan rasanya lebih horror ketimbang hantu yang berdiam saja.

Akhirnya siswa tersebut maju dan mengkomandani sekaligus menyiapkan untuk berdoa tanda bahwa sebentar lagi peserta mos dipersilahkan pulang.

^^

23.48 WIB

Aku teringat akan peristiwa siang tadi membuatku sulit untuk bertemu Jimin (tidur dan mimpi) aku terus mengulang-ngulang memory tentangnya.

"Ngapelin pacar baru kak"

Arghh.. aku menjambak rambutku. "Dia pasti sedang bercanda kalau pun tidak aku lebih percaya ia mengatakan dalam keadaan tak waras" batinku.

^^

Zzzzzzz

Hujan mulai membasahi kota ini semilir angin disertai petir beruntun namun seakan tak ingin mengganggu siapapun yang sedang terlelap.

^^

Apa yang kau benci? Namun kau membutuhkannya?

^^

"Bulteurone"

"Fiyeeerrrrrr" Alarm

Buru-buru aku mencari sumber suara, aku membenci alarm, meski aku sangat membutuhkannya. Aku mengucek mataku terlihat langit yang masih gelap. Tanpa ku sadari gelapnya langit boleh berbohong menutupi matahari namun tidak bagi waktu yang terus berjalan menuju pukul setengah tujuh.

ULAH KETOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang