10

5.5K 183 4
                                    

Ulah ketos 10

"Kak bela ambilin tas bunda di resto ya tadi lupa gak kebawa" perintah Bunda.

"Oke bun ngomong-ngomong aku juga udah lama ga ke resto nih". Sejak Belva masuk Sma ia jarang sekali ke resto meski untuk sekedar bermain.

"Sekalian sana makan yang banyak masa badan cungkring gitu". Ejek bunda mengetahui badan anak perempuannya yang menurutnya kurang ideal.

"Ah bundaa makan dah banyak tapi segini-gini aja badannya gamau gede"

"Makanya banyakin minum susu penambah berat dong"

"Iya deh bun ntar aku coba"

^^

"Vin ikut ga " ajak belva.

"Kemana" tanya Melvin.

"Resto?"

"Ke resto bentar ambil tasnya Bunda ketinggalan"

"Sendiri aja deh kak kali ini gue ga bisa diganggu"

"Halah so sibuk luh"

"Iya beneran ni mulai ada tugas"

Belva menatap layar laptop milik Melvin.

"Appaan orang lagi donlod rambut duren"

"Ya kan lagi di sambi kak"

"Hmm yaudah deh "

^^

Belva menaiki sepeda motor menuju stasiun. Suasana malam ini begitu nampak sepi hanya beberapa orang yang berlalu lalang dengan di iringi rintik-rintik hujan yang mulai berjatuhan.

Dorrr

"Aaaaa....!!" Teriak seseorang pengendara motor.
Satu tembakan melesat dikala itu naas mengenai seseorang yang sedang berkendara tepat disamping Belva sepeda motor itu pun terjatuh sehingga menyebabkan kecelakaan.

Belva memberhentikan sepeda motornya iya tak menyangka apa yang sedang terjadi barusan. Matanya membulat mulutnya menganga seluruh badannya terasa kaku akibat melihat peristiwa teror penembakan secara tiba-tiba.

Orang-orang mulai berdatangan menolong seseorang tadi yang terkena  tembakan hingga ia menabrak mobil yang melaju pelan didepannya.

Bela bersyukur bukan dirinya yang terkena tembakan maut itu namun ia tersadar dari mana tembakan itu berasal ah bukan lebih tepatnya siapa pelaku penembakan ini. Mata bela mencari kesegala arah namun ia tak menemukan petunjuk apapun. Bela memutuskan turun dari motornya dan menemui sekerumunan orang yang sedang menolong korban tadi.

Korban penembakan tadi tewas bersimbah darah ia langsung tewas seketika efek peluru yang tepat mengenai bagian leher korban.

Belva semakin syok jika saja posisi korban sedikit lebih maju kedepan mungkin peluru tersebut akan mengenai dirinya.

Belva memutuskan melanjutkan perjalanannya ia takuat melihat hal-hal yang berhubungan dengan darah khususnya darah akibat luka terbuka.

Sesampainya direstoran dengan muka pucat pasi ia menyapa para karyawan resto.
"Eh ada neng Belva" sapa  aa Danang chef direstoran Belvino.
Belva hanya membalas senyuman.

"Ko muka nya pucet gitu kamu lagi sakit kah"

"Ngga knapa-napa a " jawab belva kepada a a danang

"Mau minum coklat panas? Sekalian makan gih"

"He iya boleh"

Belva rasanya ingin bercerita mengenai peristiwa tadi namun entah mengapa rasanya begitu malas. Ia memutuskan membuat status di Wa nya.

ULAH KETOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang