49

3K 115 7
                                    

Suasana malam yang makin ramai, aneka lampu-lampu telah memancarkan cahayanya. Gilang menatap malas toko Bakpia yang ada diseberang jalan, untuk mengabsen orang-orang yang berdatangan.

"Ahh ngantuk lagi.." Gumam Gilang, ingin rasanya ia tertidur saja disini, seharian penuh semenjak perjalanan dari Jakarta ia belum membaringkan badannya ke kasur. Apalagi mondar-mandir kesana kemari membuatnya tambah tak bersemangat lagi.

Ada rasa takut, jika Belva tak kunjung ditemukan. Pikiran Gilang pun kesana-kemari tak menentu. Ia mengacak-acak rambutnya frustasi.

"Kalau tau gini, mending gue borgol tangannya.." Gilang menghembuskan nafasnya kasar.

"Door!" Belva datang dengan cerianya. Satu kantong plastik berisi barang-barang yang ia butuhkan telah berhasil ia dapatkan.

"Kamu kemana aja si!" Ucap Gilang dengan nada kesalnya.

"Hahaa.. nyariin ya, aku gak kemana-mana kok. Dari tadi dibelakang kaka, kaka aja yang gak peka. Wkwk sekalian sengaja jailin."

"Ckk jahat lu Bel. Gue udah cape nih, gakuat jalan. Mondar-mandir nyari kamu.. Berdiri ngantri lama lagi.."

"Trus disini sendirian kek jomblo. Hahaa." Tambah Belva.

Gilang mengacak-acak rambut Belva.

"Iih jangan.."Belva membetulkan rambutnya yang berantakan.

"Kesel gue tau!" Ucap Gilang dengan nada emosi.

"Iya maaf deh, besok kek gitu lagi deh eh hee."

"Borgol tangan lo, kalau gak aku pasang kalung terus aku kasi tali jadi kek bawa anjing gitu."

"Ckck.. kejam."

Merekapun akhirnya memesan makanan cepat saji, untuk dibawa pulang tanpa memakannya ditempat itu.

"Gue ngantuk Bel, "

"Tidur sonoh.. jalan raya."

"Udah dapet go car belum hah? Lama banget."

"Gatau ni mantul-mantul doang dari tadi kak."

"Coba sini alamatnya apa?" Gilang mencoba memesan gocar melalui ponselnya.

Mereka pun kini seolah sedang bertaruh untuk memenangkan gocar.

"Taruhan yuk! Kalo gue yang menang! Harus nurut sama gue! Selama seharian besok!"

"Dan kalau aku yang menang?" Belva menatap tanya pada Gilang.

"Aku yang nurut kamu seharian."

"Oke." Belva ikut mendongakan wajahnya menantang. Hal itupun seolah mereka sepakat atas taruhannya.

Gilang memesan dua sekaligus menggunakan aplikasi berbeda.

"Yeeee gue dapet! Huuuu!!" Seru Gilang bahagia.

"Ko bisa? Arghh!" Belva tak menyangka semudah itu Ketos menemukan babang driver.

Belva menilik hp Gilang memastikan.
"Kalau kaka pake aplikasi ini ya?"

"Ho oh, emang kamu pake yang apa?" Sebenarnya Gilang pun tadi sempat memakai aplikasi yang sama dengan Belva, namun karena punya alternatif aplikasi lain hanya berbeda merk, ia mampu menggundang driver. Setelah mendapatkan Gilang langsung menghapus aplikasi yang sama dengan Belva agar tak dicurigai.

ULAH KETOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang