26

3.8K 124 6
                                    

Kini Gilang dan Belva duduk berhadap-hadapan. Belva yang salting ditatap terus oleh Gilang semenjak mereka selesai mengorder makanan, mengalihkan pandangannya keponsel.

         Entah apa yang dilakukan Belva pada ponselnya yang tak ada notif apapun membuat Gilang tertawa mengejek sambil mengalihkan pandangannya kesamping.

Belva yang merasa tak enak ditatap ketos akhirnya membuka suara duluan.

"Kak emang gak papa kesini, bukannya tadi kaka lagi latian drama yah?" Belva heran kenapa ketos pergi begitu saja disaat latian.

"Aku kan Osis jadi gak ikut lomba, entar yang buka acara siapa." Elak Gilang.

"Lah terus? ngapain tadi kak Gilang make topeng?"

"Gue cuman main-main aja sama Rino."

"Ooh lah terus kak Rino ngapain make kostum? Dia ikut drama kah? Kan osis juga?"

"Cuman mainan aja sama aku" Gilang menanggapi santai pertanyaan-pertanyaan Belva.

"Oooh gitu"

"kalau kamu ikut lomba apa?"

"Drama" jawab Belva singkat.

"Judulnya?"

"Rahasia gaboleh ada yang tau kecuali kelas ku."

"Oooh gitu." Ucap Gilang sambil menggeser minuman dan makanan pesanan Belva kearahnya yang baru saja datang.

Belva memfoto pesanannya, lalu menguplodnya di instagram. Gilang yang melihat tingkah Belva sedikit heran, apakah Belva tipe anak alay? Oh iya dia kan emang hoby memfoto pantas saja Belva mengikuti ekstra fotografer.

Mereka menikmati hidangan yang caffe itu sajikan namun Belva terasa canggung karna siketos menatapnya tanpa berhenti, membuat Belva salting.

"Belva." Panggil Gilang disela-sela menghabiskan makanannya.

"Iya?"

"Kalau kamu mau pulang itu, minta anterin aku aja, jan orang lain apalagi sama cowo lain." Gilang menceramahi Belva dengan nada pelan.

"Ya emang kenapa? Lagian kan sama temen doang." Belva tau maksud Gilang, pasti ia sedang menyinggung si sepray.

"Aku gak suka." Ucap Gilang sambil memutar-mutat sedotan lalu menyeruputnya.

"Emang kak Gilang gak ngerasa gitu? Kalau kak Gilang juga suka kek gitu, boncengan sama cewe lain." Belva tak mau kalah.

"Kapan?" Gilang membelalak serius.

"Tadi pagi, sama kak siapa gatau anggota osis juga." Adu Belva.

"Tau dari mana?"

"Ga sengaja liat."

"Itukan terpaksa tugas osis."

"Yaa aku juga, lagian masa iya aku harus kekelas kak Gilang, iya kalau lagi gak sibuk sama anggota osis, males tau!" Belva mulai emosi.

"Hmm iya maaf, besok aku jemput kekelasmu kalau udah bel pulang deh."

"Gak usah."

"Kok gak usah?"

"Lagian ini musim latian lomba, apalagi aku ikut lomba drama."

"Yaudah aku tungguin."

"Gak ah ngrepotin."

"Bel."

"Apa."

"Tetep setia ya, jan selingkuh."

ULAH KETOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang