Ulah Ketos 1
Hari ini masa orientasi siswa di sekolah yang cukup populer karna mendapat labelling peringkat satu dalam prestasi akademik di kotanya. Inilah sekolahku SMA Sudirman sebuah sekolah negeri yang lekat dengan icon patung sang pahlawan Jendral Sudirman yang berdiri tegak menghadap matahari terbit.
Namaku Alma belva hadiya aku menyukai hal-hal yang bersifat rahasia atau semacam teori-teori konspirasi dan segala hal yang tak disebarluaskan pada sembarang tempat aku tak tau kapan tepatnya aku mempunyai sifat keingintahuan mungkin kalian pernah mendengar pepatah "Malu bertanya sesat dijalan". Namun aku merasakan hal sebaliknya semakin aku mengetahui sebuah rahasia nyaris menyeretku ke zona berbahaya.
Hari ini hari pertama masa orientasi siswa segala peralatan dan perlengkapan layaknya gembel terpaksa ku pakai tas berbahan karung dan selempang name tag tak lupa dengan dandanan aneh mengepang rambut sejumlah sesuai bulan lahir untung saja hal ini berlaku hanya pada hari pertama kalau tidak sangat merepotkan harus mengepang rambut sejumlah sebelas helai.
^^
Aku mulai berkenalan dengan mereka yang hadir di ruang tiga, ruang kelas dimana namaku sudah tercantum dalam daftar isi kelas yang senior sudah mengaturnya.
Bel masuk berbunyi senior osis mulai memasuki ruang kelas tatapan mereka begitu sadis seolah menggambarkan sifat mereka yang lagi pms.
Para senior mengajarkan berbagai macam aturan di sekolah dan tata cara kegiatan mos berlangsung."Intrupsi ka" salah satu peserta mos mencoba intrupsi.
"Ya" jawab senior.
"Tanya nama kaka-"
"Kenalin diri dulu de, ulangi!"
"Intrupsi ka"
"Ya"
"Nama Aulia sarah dari Nusa Bhakti, tanya nama dan kelas kaka senior"
"Siapa? Yang mana senior banyak de"
^^
Rangkaian nada tinggi yang senior suarakan membuat para peserta mos diruangan tiga ini merasa takut untuk berintrupsi rasanya malas sekali harus berhadapan dengan kaka senior yang penuh dengan kritikan pedas.
Aku merasa seperti ada yang melihatku kuberanikan diri melihat ke arahnya ternyata benar salah satu senior sedang memperhatikanku aku langsung menundukkan kepala.
"Ya Tuhan apa aku ketauan belum intrupsi" batinku cemas.Dia terus menatapku aku semakin takut sekilas aku melihat sudut bibirnya tersenyum sinis. Mengerikan layaknya psycophat yang mengincar korbannya membuatku deg-degan sekaligus gemetar. Herannya dia masih menatapku dan tiba-tiba ia berdiri berjalan diantara kursi-kursi peserta mos dan gawat langkahnya semakin terasa dekat na as sampailah ia tepat dibelakangku.
"Ya Tuhan aku bisa merasakan keberadaanya apa yang dia lakukan ya?" batinku."Ka! Priksa kuku" suara itu bersumber dari belakangku.
"Siap Ka" sahut senior lain.
"Berdiri semuanya!" pintanya.
"Mampus salah satu jemariku memiliki sedikit kuku yang panjang hal sial apa ini kenapa aku melewatkan jemari itu" batinku.
Entah disengaja atau tidak senior yang menatapku sedari tadi memeriksa tanganku.
"Ka kuku nya ada yang panjang" Gilang.
"Maju kedepan!" senior lain memperingatkan.
"Sial!" batinku
Tiga orang bersama ku berdiri di depan kelas namun bukan diluar kelas maksudnya, lebih tepatnya berada didepan papan tulis.
"Kita kasih hukuman apa ya ka"
tanya senior satu ke yang lainnya.
Senior yang sedari tadi melihatku akhirnya membuka suara."Kerjain aja mereka suruh nyatain cinta ka"
Deg.
"Maksudnya lang? Eh ka Gilang" tanya senior lain untuk memperjelas apa yang Gilang maksudkan.
"Iya kan kids jaman now pada pinter-pinter ka" Gilang memperjelas.
"Oh ga kek kita ya kids jaman old" celetuk senior yang lain.
"Kalian pasti udah punya pacar kan atau mantan lah ucapin nama pacar atau mantan terindah atau orang yang sedang kamu sukai sekarang lalu nyatakan cintanya jangan sama yang sama harus diulang kata-kata nya jangan dijiplak" perintah senior.
"Mampus gue" batinku.
"Dimulai dari kamu"
Syukurlah tangan senior menunjuk sebelah paling kanan itu berarti aku yang terakhir.
"Andi aku cinta sama kamu, kamu mau ngga jadi cowo aku"
"Weeeeee" sorak senior menggelegar membuatku semakin takut.
"Oke oke bener-bener kids jaman now oke selanjutnya!"
"Raka selama ini aku mengagumi mu kamu yang selalu ada dipikiranku aku ingin kau tahu selama ini aku menyukaimu"
Entah aku tak mengerti dengan siswa sebelahku kenapa dia begitu mudahnya mengatakan itu apakah saking takutnya dengan senior sampai ia rela menuruti hukumannya dengan seserius itu.
"Weee baper gue" Gilang.
"Hha kalau orang yang kalian sebutin sekarang pasti seneng ya dengernya" senior.
"Siapa tau ada yang jijik" senior.
Jleb.
" ah masa ga ada yang nembak gue si" Gilang
(kode ya lang?/Author)
"Haha jones lu lang" celetuk senior lain
"Selanjutnya"
Tanganku bergetar rasanya bingung nama siapa yang akan ku sebut selama ini aku tak pernah pacaran bahkan semenjak aku lahir.
"Cepet de!"
"Aa.."
Aku tak tahu harus mengatakan siapa menjelaskan bahwa aku tak pernah pacaran terlalu malas untuk berdebat dengan senior tentu tak mungkin semudah itu mereka percaya.^^
Gimana beb pada kepo ngga sama kelanjutan cerita Ulah si Ketos? Yang ngeselin ini :") komen yak oiya thanks so muach saranghe udah baca cerita ini salam dari kak Gilang 😘

KAMU SEDANG MEMBACA
ULAH KETOS
Novela Juvenil[TAMAT] Ini cerita aneh dimana yang nembak bukan yang suka tapi yang ditembak malah yang suka tapi ga pake jaran goyang loh :v lah kok bisa sih yang nembak biasa aja ga ada rasa cinta malah yang ditembak yang punya rasa cinta? Dan gimana perasaan k...