30

4K 104 0
                                    

"Mm kak Gilang salah denger kali." Sorot mata Belva ia alihkan kesamping nada bicaranya pun mendadak serius. Inilah karakteristik Belva kalau lagi berbohong.

"Gak! Kamu pasti mau bilang sayang iyakan! Ngaku!" Gilang terus memojokan Belva.

"Ih apaan sih kak, enggak kok!" Tegasnya dengan serius.

"Dasar! Gengsi!" Gilang mengacak-acak rambut Belva dan berlalu memesan ticket.

Belva hanya mematung dan tak bisa membalas apapun.

Gilang kembali setelah berhasil memesan ticket lalu mengajak Belva membeli camilan khas dibioskop, sambil menunggu film dimulai.

"Bel, kamu katanya mau ngasih aku sesuatu ya?" tanya Gilang disela-sela antrian pembeli popcorn.

"Oh yang tadi di wa." Belva mengingat-ingat.

"Apa tuh?" Gilang penasaran, tak ada angin tak ada baday bahkan ulang tahun Gilang masih lama.

"Misteri Box."

"Ckk apah lagi tuh Bel?"

"Aku beli misteri box diinternet buat kak Gilang."

"Beli dimana? Shop*, laza* Paling isinya sendok atau piring cantik, biar laku dibuatlah misteri box."

"Bukaan, aku belinya bukan disitu, aku belinya di de*p w*b kak."

"Sssseseriusan Bel?" Ucap Gilang rada panik.

"Kaka tau itu web site?" Ucap Belva yang tak kalah terkejut.

"Pernah tau, aku liat diyoutub, crepy tau Bel, ntar kalau kamu beli orang gimana?"

"Mmm ya gak tau, gak mungkin deh." Belva menggelengkan kepalanya tak yakin.

"Ko bisa sih mikir beli gituan." Dari sekian jenis barang kenapa harus beli barang yang gak jelas wujudnya. Pikir si ketos.

"Biar Seserprise."

"Ckkk." Gilang mendesih.

"Hehe." Belva meringis innocent.

"Emang kamu beli harga berapa?"

"Mm 800, jadi gak mungkin kan kak sampe isinya darah-darahan masa murah banget bunuh orang cuma dibayar 800.000."

"Tapi Belva tetep aja sayang banget itu uang."

"Gatau deh liat aja besok isinya apaan. Siapa tau iphone Xs atau-"

"Hmm aku gamau kalo isinya aneh-aneh apalagi kalau ternyata pisau ama darah manusia."

"Hehee." Belva hanya meringis.

"Kamu nih ada-ada aja, ko bisa si main gituan awas loh kena sadap."

"Kak Gilang jan nakutin deh!"

"Mau beli berapa mas." Tanya pelayan yang telah selesai melayani antrian didepan Belva dan Gilang.

"Popcorn rasa keju manis dua sama softdrink nya dua ya mas." Pesan Gilang.

"Oke siap."

^^

Akhirnya Belva dan Gilang telah selesai menonton film overload. Gilang rasanya ingin mual akibat melihat adegan darah yang begitu berlebihan baginya. Menurutnya Belva adalah tipe yang aneh disaat remaja sepantarannya memilih film bergenre romantis ia malah menyukai film action.

"Bel sumpah gue gakuat liat cem begituan!" Keluh Gilang yang lega akhirnya selesai juga itu film kalau tidak bisa-bisa dia ingin pingsan ditempat.

"Cemen." Ejek Belva yang langsung mendapatkan tatapan tak terima dari Ketos.

ULAH KETOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang