"Belva." Panggil Ayah. Belva menghampiri ayahnya yang sedang duduk disofa depan tv.
"Iya yah."
"Kamu kan udah sma, ayah saranin kamu pindah sekolah ya di Jogja." Belva mengangkat kedua alisnya heran dengan saran dari ayahnya barusan.
"Loh kok pindah yah emang ada apa?"
"Ya soalnya biar kamu gampang cari kuliahnya kalau kamu berasal dari sekolah-sekolah yang bagus. Bukan berarti sekolahmu gak bagus, tapi peluang buat snmptnnya kecil." Jelas Ayah Belva.
"Kan aku masih kelas satu yah."
"Justru itu, biar kamu bisa adaptasi dan tunjukin prestasimu."
"Kan Belva gak pinter."
"Makanya belajarnya ditingkatin, meski kamu cewe, pendidikan tetaplah penting Bel."
"Iyaa tapi jangan sekarang yah ini terlalu mendadak banget."
"Yaudah Ayah kasih waktu kamu sebulan."
"Lah itumah kecepetan yah."
"Pokonya sebelum kenaikan kelas kamu harus udah pindah."
"Ckkk." Belva mendesih.
^^
Belva tak tau harus berbuat apalagi ini permintaan ayah yang sulit ia tolak. Kalau begini caranya dia bakalan kehilangan teman-teman dan, ah sudahlah.
"Woy melamun." Shela menepuk punggung Belva.
"Shel, gue laper."
"Lo belum sarapan?"
Belva menggeleng-gelengkan kepalanya serta memanyunkan bibirnya.
"Yaudah ayuk kekantin." Shela menarik tangan Belva mengajaknya pergi mencari sarapan pagi ini.
"Shel, gue pen curhat."
"Tumben, curhat apaan? Soal kak Gilang kah?"
"Bukan. Bukan dia ih"
"Hehe, trus apa."
"Gue masa disuruh pindah sama bokap."
"Hah? Pindah, kenapa gitu?"
"Iya alasannya si-." Belva mencari alibi, tentu tidak enak jika gara-gara snmptn dia disuruh pindah.
"Gatau deh intinya suruh pindah, mungkin nemenin Ayah, soalnya Ayahku di Jogja sama Nenek Kakek."
"Oooh, trus ibumu dimana?"
"Dia disini aja sama Melvin."
"Trus kak Gilang gimana." Belva menginjak kaki Shela.
"Aihh diinjek."
"Jan keras-keras, sebelah ada kaka kelas."
"Hehe, iya sorry. Lah trs trs gimana doi." Shela memelankan suaranya.
"Gatau? Palingan putus, masa iya ldr, gue gayakin deket aja sering selingkuh keliatannya."
"Anjay masa?"
"Iih jan keras-keras."
Shela menganggukan kepalanya sembari menutup mulutnya. Memang kebiasaan Shela suaranya cetar kalau denger hal-hal diluar dugaannya, ataupun ketika menanyakan hal yang membuatnya penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
ULAH KETOS
Ficțiune adolescenți[TAMAT] Ini cerita aneh dimana yang nembak bukan yang suka tapi yang ditembak malah yang suka tapi ga pake jaran goyang loh :v lah kok bisa sih yang nembak biasa aja ga ada rasa cinta malah yang ditembak yang punya rasa cinta? Dan gimana perasaan k...