50

3.7K 93 8
                                    

Belva kini tengah melamun keluar jendela dengan pemandangan kolam renang yang cukup elit. Kini ia tengah menunggu Gilang di area cafe yang dekat dengan fasilitas kolam renang. Secangkir coffe latte menemaninya dipagi menjelang siang itu. Sekelilingnya pun nampak ramai orang-orang yang mengunjungi Caffe bersama para kerabatnya. Dan dari kebanyakan pengunjung merupakan tamu yang menginap dihotel itu.

Ting..

Kak Gilang

Gue dah selesai mandi

Yaudah samper aku kesini

Gak mau, kamu aja yang kesini

😏

Dengan langkah malas, Belva bergerak pasrah menuju kamar Gilang lagi. Rasanya hari ini adalah hari kacung baginya dimana ia akan diperbudak seenaknya oleh Ketos.

Tok tok..

Gilang membuka pintu, rambutnya kini masih basah, handuk berwarna putih pun masih mengalung dilehernya. Ia pun hanya memakai kaus putih dan bawahan celana yang sedikit diatas lutut.

"Tunggu ya, mau ngeringin rambut dulu.." ucap Gilang sambil menggosok-gosokan handuk ke kepalanya dengan kasar. Belva akui hal itu terlihat keren dimatanya.

"Emang ada hairdry?" Tanya Belva heran.

"Manual pake handuk. Masuk dulu yuk." Ajak Gilang yang nampak serius.

"Tapi.." Belva nampak ragu.

"Bentar doang."

"Yaudah deh." Akhirnya Belva ikut masuk meski langkahnya terasa berat, dengan canggung ia duduk di kursi yang tersedia.

"Gue lama ya." Gilang memulai pembicaraan.

"Banget!" Jawab Belva yang nampak sibuk dengan hpnya.

"Lagi liat apa kamu?" Tanya Gilang yang melihat Belva dari pantulan cermin. Belva nampak tersenyum dengan ponselnya yang membuat Gilang penasaran.

Merasa tak digubris Gilang pun menyerobot ponsel yang Belva pegang.

"Iiih.. kenapa diambil?"

"Lo liat apa si? Senyum-senyum sendiri."

"Ii jangan, aku lagi liat oppa.."

Gilang melihat aksi boyband asal korea sedang bernyanyi dipanggung sambil menari. Tadinya video itu nampak biasa-biasa saja namun salah satu personil boyband itu membuka bajunya yang menampakan abs sehingga penonton berteriak.

"Oooh lo mau liatin badannya oppa-oppa."

"Badan oppa-oppa?" Tanya Belva heran.

"Lah ini apa?" Tanya Gilang santai.

"Mana kutau kalau dia mau bukak." Belva mengeraskan suaranya tak terima.

"Heh, alasan."

"Benerrr suerr." Belva mengacungkan dua jarinya.

"Gue juga punya."

"Laa terusss?"

Gilang pura-pura akan memincingkan bajunya. Belva langsung menutup matanya dengan kedua tangannya.

ULAH KETOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang