15

4.8K 144 4
                                    


"Kok kamu jadi beda si? Biasanya kalem? Ko sekarang jadi nyebelin banget Apa... apa lo looo lo bukan Alma Bella Hadiya"

"Emang bukan"

Deg...

Buluk kuduk Batok berdiri.

"Teruss.. siapa?"

Gilang memberanikan menengok kearah belakang melihat siapa yang ia Gendong.

"Setan penghuni rimba... Hhahahaaa..." ucap Belva lalu tertawa melihat ekspresi Gilang yang ketakutan gitu.

"Ya bukanlah kak aku Belva" tambahnya.

"Hiii yang bener tadi bilangnya bukan" Gilang menatap kedepan kembali melanjutkan perjalanan.

"Lah habis ngapain kak Gilang manggil aku Bella aku kan Belva"

"Lah itulah pokonya" Gilang pasang muka yang ditekuk dalam hatinya kesel sih sama Belva udah nyari susah susah dan buat dia khawatir sekarang malah diledek mulu.

"Hhe Maaf kak jan marah dong" melihat ekspresi Gilang yang tadinya serius menjadi cemberut.

Tumben peka?. Batin Gilang.

"Bel mulai gelap nih ambilin power bank di saku ku trus nyalain senternya" Gilang memintanya karna sekarang dia kan lagi gendong Belva jadi bakalan gak mungkin ia yang ngambil.

Belva merogoh saku Gilang mengambil power bank yang mereka gunakan sebagai senter.

"Makasih ya kak udah nolongin aku dan maaf udah bikin repot gini" ucap Belva disela-sela perjalanan.

"Iyah gapapa " ucap Gilang santai.

"Bel "

"Iyah "

"Kamu denger suara ngga"

"Suara apaan"

"Diem coba"






Kruuuuuuuk



"Ih itumah suara perut kak Gilang laper" Belva menepuk pundak Gilang.

"Hahaaaahahaaa"

"Dasar kak Gilang udah bikin merinding ni"

"Haha satu-sama, habis biar impas"

"Tadi bilangnya gapapa aku repotin ko main balas dendam aja"

"Lah habis kamu kek bukan Belva yang biasanya"

"Memangnya Belva yang biasanya kenapa apa bedanya sama sekarang?"

"Orangnya si sama tapi beda sikap biasanya kan kalem sekarang lebih cerewet dan ngeselin"

"Hhe iya aku aslinya gitu kak"

"Lah kirain orangnya kalem"

"Tapi aku bisa kok jadi kalem tergantung lingkungan juga"

"Dasar bunglon "

"Aku bisa denger kak Ketos yang terhormat"

"Hii.." dengan senyum meringis innocentnya.

"Belva gue masih bingung tentang kita atau lebih tepatnya gue minta penjelasan tentang hubungan kita ini"

"Terserah kaka deh"

"Lah ko Gitu?"

"Aku gatau terserah kaka aja"

"Kamu suka gak si sama aku? Yang waktu di mos itu beneran gak sih bel?"

"Mau jujur atau bo ong?"

ULAH KETOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang