Gilang memungut Gilbel yang sempat ia mutilasi dengan memotong-motong tangan kepala dengan cara mencopot barbie itu paksa. Kini ia merasa bersalah telah membuang barbie itu ke tempat sampah yang ada dikamarnya.
Flash Back
"Lang hape gue mana?" Ara datang dengan langkah santainya sambil membenarkan rambutnya yang tertiup angin.
"INI MAKSUDNYA APAAN RA!" Bentak Gilang berapi-api. Emosinya benar-benar naik pitam.
"Lo ngapain buka wa gue! Privasi tau!" Ara merebut ponselnya dengan sigap namun tanganya bergetar. Wajahnya terasa merinding dan panas melihat Gilang yang amat murka atas ulahnya. Hp nya pun ia pegang erat-erat seperti balon hijau.
"Heh privasi! Tapi kalau ini menyangkut cewe gue? Gue berhak tau dong!" Gilang tersenyum kecut. Sekilas Gilang membuang mukanya kesamping.
"Dan lo gausah khawatir gue gak buka macem-macem ko selain chatan lo sama cewe gue!" Tambah Gilang.
Para pasang mata kini tengah menonton aksi adu mulut antara Ara dan Gilang. Para anggota osis hanya bisa bungkam dan dengan iseng ada yang memotret hal itu.
Mereka kini seolah melihat acara katakan putus yang biasa tayang distasiun televisi lokal."Eh lang sabar lang sabar." Iqbal hendak mencegah Gilang yang akan terus menyalakan apinya.
"Udah biarin, kita tinggalin mereka aja." Rino mencegah Iqbal.
Beberapa anggota osis mulai pergi meninggalkan Gilang dan Ara.
"Lang maafin gue." Ara memohon penuh kepada Gilang. Kini Ara hanya bisa menangis tak mampu berbuat apa-apa lagi.
Ia merutuki dirinya sendiri yang lalai akan chatan itu. Seharusnya ia menghapusnya terlebih dahulu sebelum ponselnya ia beralih ketangan Gilang."Gue gak butuh permintaan maaf dari lo Ra! Gila ya lo sekejam ini sama sahabat lo sendiri."
"Yaa KARENA GUE SUKA SAMA LO!" Teriak Ara didepan Gilang dengan raut wajah memerah dan masih terisak.
"Aaaah! Basi!" Jemari salah satu tangan Gilang menyisir ponynya keatas dan kebawah lagi pertanda ia benar-benar frustasi. Gilang terlalu malas menanggapi pengakuan Ara yang sering ia dengar berkali-kali. Jadi ia memilih melangkah pergi meninggalkan Ara dan berniat menghampiri Belva.
Gilang membawa motornya dengan super hati-hati takut jika ia kebawa emosi akan berakibat buruk seperti kemarin.
"Assalamualaikum.." Dengan seragam sekolah yang masih melekat ditubuh cowo itu, ia memberanikan diri datang langsung kerumah Belva.
"Waalaikumussalam.." jawab Melvin yang tengah mabar bersama teman-temannya di teras rumah.
"Eh Kaka nyari kak Belva ya?" tanya Melvin yang sudah familiar dengan muka Gilang yang pernah beberapa waktu lalu membawakan martabak untuknya.
"Ho oh, Belva nya lagi apa?" Tanya Gilang terlebih dahulu. Sebenarnya ia sadar diri, mungkin saja gadis itu tak mau menemuinya sekarang.
"Lagi, ah iya tadi udah pamitan kak! Keasikan mabar jadi ga sadar hehe..." Melvin menggaruk tengkuknya.
"Pamitan? Maksudnya balik kejogja?"
Melvin manggut-manggut.
Gilang menghembuskan nafasnya berat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ULAH KETOS
Teen Fiction[TAMAT] Ini cerita aneh dimana yang nembak bukan yang suka tapi yang ditembak malah yang suka tapi ga pake jaran goyang loh :v lah kok bisa sih yang nembak biasa aja ga ada rasa cinta malah yang ditembak yang punya rasa cinta? Dan gimana perasaan k...