22

3.8K 129 1
                                    

"Belva!" panggil Gilang dengan nada tingi.
Belva hanya membalas dengan mengangkat kedua alisnya.

"Ck..Ck"Mahen melajukan motornya.

Belva menengok kearah Mahen dengan membelalakan matanya. "Eh..eh tunggu kii.." sia-sia Mahen tetap saja melajukan motornya tanpa peduli panggilan Belva.

"Dasar ganggu orang pacaran" ucap Gilang tiba-tiba. Belva kini kembali menoleh pada Gilang.

"Yuk keparkiran!" Gilang mengambil tasnya dan bergegas pergi. Mau tak mau Belva mengikuti langkah si ketos itu.

Sesampainya didepan motor siketos, Gilang memberhentikan langkahnya. "Bel pinggirin motor ini dong" perintah Gilang lalu ia melangkah masuk diantara motor-motor.

Belva membelalakan matanya dan mengarahkan telunjuknya pada dirinya memastikan, namun hal itu tak dilihat oleh si ketos. Dengan susah payah Belva meminggirkan motor dibelakang motor siketos, sampai-sampai helm pada motor itu jatuh menggelinding dibawah kaki siketos. Sedangkan Gilang malah asik membalas chat di Wa nya.

Dengan jengkel Belva mengambil helm itu dan menaruhnya kembali. "Udah?" tanya siketos. Belva tak menjawab.  Gilang memakai helmnya lalu memundurkan motornya perlahan. Belva menaiki boncengan motor itu. "Nanti Bel belum belok" ucap si ketos. "Meoww" kucing lewat.

Belva turun dari motor tanpa sepatah katapun. Gilang menyalakan mesin dan membelokan motornya. "Yuk naik" perintahnya. Dengan malas Belva menaiki motor Gilang. "Duduknya bisa hadap depan gak? Biar seimbang" perintahnya lagi.

"Rese rese anjay ribet" batin Belva menggerutu. Gilang menjalankan motor ninjanya. Belva melepas jacketnya menutupi pahanya.

Belva asik memainkan ponselnya, seketika Gilang beberapa kali melirik lewat kaca spion. "Pocong! Eh Polisi" Gilang memberhentikan motornya mendadak, membuat Belva menabrak punggung si ketos.

Gilang langsung putar balik mencari jalan tikus. "Anjay! Nah loh ini bisa otomatis balik!" batin Belva kesal.

"Bel lewat sini bisa kan?" tanya Gilang. "Hm" Belva hanya membalas anggukan mengiyakan.

^^

Belva turun dari motor Gilang dan langsung masuk kerumah, melihat tingkah Belva aneh, Gilang bedehem "Ehkem.." Belva masih terus berjalan hampir meraih pintu gerbang. Merasa tak digubris Gilang memanggil Belva.
"Belva.." Belva enggan berinteraksi dengan ketos kali ini. Dengan raut ditekuk iya berhenti dan membalikan tubuhnya menatap ketos. "Iya.." Gilang menunggu ucapan minimal "terima kasih ataupun hati-hati dijalan" .
"Heh lupakan" ucap Gilang. Merasa ada sesuatu yang salah, Belva akhirnya buka suara.
"Kak, kita putus aja ya"
Degg.
"Kamu ngomong apa sih bel, aku gangerti" dengan menahan emosi Gilang menelan salivanya.
"Iyya putuss, udahan aja kak"
"Kamu udah sana masuk, pasti kamu hari ini cape kan? Jadi ngelantur gitu, yaudah aku pamit dulu, bentar lagi mau rapat, Assalamualaikum" Gilang menjalankan motornya.

"Waalaikumussalam" ucap Belva.

^^

Dalam rapat anggota osis Gilang nampak resah, raut mukanya malas dan nampak agresif. Rapat kali ini membahas tentang bulan bahasa, Osis berniat mengadakan berbagai macam lomba, diantaranya pidato tiga bahasa, puisi, membuat cerpen, poster, dan drama serta ada tambahan menyanyi.

ULAH KETOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang