BISA DIPESAN DI SHOPEE.
Status Fariz yang awalnya adalah senior Ashel saat SMA, kini berubah jadi atasan di kantor setelah lima tahun berlalu.
Pertemuan Ashel dan Fariz membuat Ashel jatuh cinta. Tapi sifat Fariz sulit ditebak, membuat Ashel jadi s...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Keren ga?
...............
Ashel menarik gelas lalu menyedot isinya hingga hanya tinggal separuh.
"Shel, itu jus punyaku. Main sedot aja."
"Biarin deh, Fa. Kamu pesen lagi kalau mau."
Gampang sekali Ashel bilang begitu. Yang bayar kan Naifa.
"Setiap hari aku harus duduk berdua, ngobrol, bertatap muka, tidur bareng sama cowok yang nggak cinta sama aku. Aku nggak dianggap, Fa. Selama ini Fariz juga sama sekali nggak perduli sama aku."
"Kalau begitu, kenapa Fariz gila-gilaan ngejar-ngejar kamu waktu itu?"
"Alasannya ya Cuma satu, Ayesha. Aku ini Cuma pelarian, Fa. Pe-la-ri-an. Dikira dapet durian runtuh begitu diuber-uber sama cowok tajir dan ganteng kayak Fariz, eh rupanya justru inilah awal petaka. Kalau tau gini, aku pun nggak mau nikah sama Fariz. Sakit hati yang ada."
"Hus! Nggak boleh ngomong begitu. Pernikahanmu ini suci, dan Allah yang mempertemukan kalian dalam ikatan suci itu. Jangan menyesali apa yang udah menjadi kehendak Allah."
"Eh iya ya? Berarti aku salah ngomong tadi." Ashel menepuk mulutnya sendiri. "Tapi aku nggak tahan hidup dalam kepalsuan begini, Fa."
"Sekarang ini Cuma ada dua pilihan, dan pilihan itu kamu sendiri yang menentukan. Lanjutin atau sudahin? Surga atau neraka?"
Widih... tegas sekali Naifa bicara. Ashel malah deg-degan mendengarnya. "Kok, sampai ke surga neraka, sih?"
"Segala yang baik pasti ujungnya ke surga, dan keputusan yang buruk akan mengantarkan ke neraka, itu pasti. Tinggal kamu yang tentukan."
Ashel menekuk wajah. Andai saja hatinya sekeras baja, sekuat hati Naifa, mungkin Ashel tidak perlu curhat-curhatan begini dan akan menjalani masalah hidupnya dengan pikiran tenang. Tapi dia bukanlah Naifa.
"Shel, aku yakin kamu kuat. Jangan menyerah hanya karena Fariz yang belum membuka hatinya buat kamu. Kamu harus mempertahankan rumah tanggamu. Buatlah supaya Fariz mencintaimu, abaikan segala sikap buruknya ke kamu. Ingat Shel, kamu harus berusaha membuat Fariz jatuh cinta, jangan malah menyerah. Dengan kamu mempertahankan rumah tanggamu, surga menantimu, Shel. Karena nggak ada kata cerai dalam rumah tanggamu."
"Mantul."
"Apanya yang mantul-mantul?"
"Mantap betul. Tapi apa aku bisa?"
"Harus bisa." Naifa meyakinkan penuh semangat. Pandangan Naifa kini tertuju kepada seseorang yang baru muncul dan kini berdiri di belakang Ashel. "Ya udah Shel, aku balik duluan ke ruangan. Kamu habisin tuh jusnya." Naifa bangkit berdiri.
