Surat Resign

59 1 0
                                        

You'll  always be part of me
I'm a part of you indefinitely
Don't you know you can't escape me
Oh, Darling ...
Cause you'll always be my baby..

( David Cook - Always be My Baby )






*****




"Hai, Nin.."sapa Dimas. Ia menghampiri Karenina yang sedang duduk di kursi rooftop RS pagi itu.

"Hai, Dimas.."kata Karenina.

"Ngelamun lagi, nih ??"

"Ng-nggak.. Aku cuman agak ngantuk aja, habis visit.."elak si gadis.

"Ke kafetaria aja yuk, kita ngopi !! Kemarin kan ada yang janji mau nemenin aku ngopi.."ajak Dimas. Dan gadis itu tertawa renyah.

"Iya, aku ingat kok.. Nggak usah nyindir mulu gitu, deh.. Nyebelin !!"kata Karenina sambil bangkit berdiri.
Dan saat dalam perjalanan menuju kafetaria, mereka berpapasan dengan kepala RS, Bapak Bintara yang juga merupakan ayah Dimas. Merekapun berhenti bersenda gurau saat benar-benar bertatap muka langsung dengan pria berwibawa itu.

"Dokter Karenina.. Bisa ke ruangan saya untuk membicarakan hal yang kemarin dokter tanyakan ??"tanyanya ramah.

"Pa.. Boleh nggak kalau.."bantah Dimas pada ayahnya.

"Dimas !!"

"Maaf, Pak Kepala.. Tapi kami akan sarapan pagi dulu. Apa Bapak mau ikut bergabung bersama kami ??"tanya Dimas. Ia berusaha memonopoli percakapan kali itu. Lelaki paruh baya itupun tampak berpikir, dan akhirnya mengalah.

"Baiklah, kalian pergi sarapan pagi saja.. Dan setelah itu, Dokter Karenina bisa langsung ke ruangan saya.."katanya tegas.

"Baik, Pak.."kata Karenina.

"Terima kasih, Pa !!"kata Dimas jahil.

"Dimas, berapa kali Ayah bilang.."kata ayahnya berpura-pura marah.

"Maafkan Dimas, Pak Kepala !!"kata Dimas tertawa.
Iapun segera menggenggam tangan gadisnya dan berlari meninggalkan ayahnya yang telah siap menjewer telinganya.
Tawa Dimas-pun berhasil menular pada gadis itu.





"Jadi kapan, aku harus nemenin kamu makan ??"tanya Karenina pada Dimas. Ia menatap Dimas tajam.

"Kapan yaa ??"tanya Dimas cuek. Ia masih asyik dengan cappuccino hangat dan donat cokelatnya.

"Dimas, aku serius !! Aku nggak punya banyak waktu.."kata gadis itu gelisah.

"Kamu sibuk banget sih, sama kerjaan kamu.. Jadi nggak bisa banget, main-main lagi sama aku. Atau kamu yang nggak mau lagi, dekat-dekat sama aku ??"

"Dimas, nggak gituu.."bantah si gadis.

"Terus, kenapa ?? Oh, iya.. Emangnya Papaku nanti mau bicara apa sih, sama kamu ?? Kok kayaknya serius dan rahasia banget ??"

"Iihh, nyebelin !! Kamu kok sekarang baperan, terus kepo banget gitu sih ??"tawa gadis itu pecah.



*****



"Kamu serius dengan surat pengunduran diri kamu, Kar ??"tanya Pak Bintara serius. Ia menghela nafasnya dalam.

"Iya, Pak.. Saya sangat serius dengan keputusan saya ini.."kara Karenina mantap. Keputusannya sudah bulat.

"Apa apa, Kar ?? Apa karena Dimas dan Novera, sehingga kamu ingin menghindari mereka ??"tanyanya lagi.

"Sungguh Pak.. Bukan itu alasan saya mengundurkan diri.."

Yang (Ter)LewatkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang