Benar Salah

66 2 0
                                    

Mengartikan dirimu di dalam hatiku
Betapa ku sesali adanya dirimu
Haruskah ku bertahan demi Cinta ini
Yang tak mungkin

( Dygta - Dan Tak Mungkin )



*****





Novera menyeret Karenina menuju area west wing RS. Di area west wing terdapat taman yang agak sepi. Setibanya disana, Novera segera melampiaskan kekesalannya pada gadis itu. Ia mendorong bahu Karenina dengan kasar.

"Jangan dekati Dimas lagi !! Gue sudah memperingatkan elu, kan ?!? Dan kenapa elu nggak mau dengerin gue ?? Elu tuli, atau mati rasa sih ??"bentak Novera kasar.

Sementara Karenina hanya terdiam. Gadis itu berusaha menahan tangisnya.

"Dimas itu milik gue.. He's mine, not yours anymore !!"

Dan airmata gadis itu turun dengan sukses.

"Bisa nggak sih, kamu balas memaki aku, menyumpah, atau apapun ?? Jangan cuman diem, nangis, kayak gini ?? Kalau elu terus-terusan terlihat lemah begini, gue jadi makin kelihatan jahat.."bentak Novera dan langsung mendorong tubuh Karenina ke dinding pilar bangunan.
Gadis cantik itu merintih kesakitan.

Dan sesosok bayangan laki-laki menghampiri Karenina dan langsung memeluknya.
"Sayang, kamu nggak apa-apa ??"tanyanya khawatir.

"Dimas ??"tanya Novera panik. Ia tak menyangka jika Dimas akan datang saat itu juga. Novera pun berusaha untuk menjelaskan kepada Dimas.

"Elu memang jahat, Vera !! Gue nggak perlu dan nggak akan pernah mendengarkan penjelasan dari apapun dari mulut elu !!"kata Dimas singkat. Ia pun segera menarik Karenina untuk membawanya pergi.

"Dimas.. Denger gue dulu !! Ini semua nggak seperti yang kamu lihat. Kamu salah paham. Aku bisa jelaskan semuanya !!"

Novera berusaha meraih tangan lelaki itu, namun di tepis oleh Dimas.

"Sekarang, elu yang harus dengar gue !! Jangan pernah menampakkan wajah elu lagi di hadapan gue !! Gue udah nggak bisa mentolerir sikap elu yang sudah sangat keterlaluan ini.."kata Dimas.

Iapun menggenggam tangan Karenina dan segera berlalu.
Sesampainya di rooftop RS, Dimas memeluknya erat. Dan Karenina makin tersedu.

"Kalau kamu mau, kamu bisa melawan Novera.. Tapi kenapa kamu diam aja, waktu Novera memperlakukan kamu semena-mena seperti itu tadi ?? Kenapa, Nin ??"tanya Dimas lembut.

"Karena Novera sahabat kamu.."jawabnya singkat.

"Memangnya kenapa kalau Novera sahabat aku ??"tanya Dimas. Lelaki itu tampak sangat tidak mengerti.

"Novera sahabat kamu, itu berarti Novera juga sahabatku. Sangat nggak mungkin untuk aku, melawan sahabatku sendiri.."

"Kamu terlalu baik, Nin.."kata Dimas. Iapun menghapus bekas airmata di wajah gadis itu.
Tiba-tiba handphone-nya berbunyi.

"Ke lobby yuk, ada mama.. Beliau bawa bekal makan untuk kita berdua.."ajak Dimas sambil menunjukkan pesan whatsapp dari mamanya.



*****



"Hai cantik !! Tante kangen banget, sama kamu.."

"Tante bisa aja deh, baru juga beberapa hari yang lalu ketemu.."tawa Karenina. Mamanya Dimaspun ikut tertawa.

"Lho, Karenina kenapa ?? Habis nangis yaa ??"tanya wanita paruh baya itu. Iapun segera mencubit lengan anak lelakinya. Tak lupa ia juga menghadiahi jeweran di telinga Dimas.

Yang (Ter)LewatkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang