1

9K 536 11
                                    

Note :
Cerita ini cuma khayalan aku aja. Maap kalo kadang baku kadang enggak. Maap juga kalo ada typo, silahkan komen supaya aku tau.
Sebong sepenuhnya milik Pledis dan work ini cuma sepanggal imajinasi abal-abalku yang mabok Soonhoon walo kapal pertamaku itu Meanie. Sekian, makasih, wassalam;))

















































-*-*-*-*-

Pukul 9 malam sudah menjadi jam pulang lelaki bermata sipit ini sejak 4 tahun yang lalu.

Disaat anak sekolah lain pulang pada pukul 5 sore, lelaki dengan nametag Kwon Soonyoung itu harus segera ke cafe yang cukup jauh dari sekolahnya untuk bekerja sampingan atau akan pergi ke tempat latihan dance.

Sialnya malam kali ini menjadi semakin dingin saat hujan turun dengan derasnya, bersyukurlah karena saat ini sedikit reda jadi setidaknya ia bisa pulang ke apartementnya.

Soonyoung dengan payung biru tuanya berjalan kearah mini market dekat apartementnya untuk membeli beberapa cemilan dan bahan makanan untuk mengisi kulkasnya yang telah kosong sejak minggu lalu.

" Eh? "

" YA! Apa kau tidak punya rumah eoh?! "

Soonyoung berlari kecil kearah dua orang yang berada di depan pintu masuk mini market tersebut dan menahan sebuah gagang sapu yang akan dilayangkan pada seorang lainnya yang duduk berlutut di bawah.

" Apa-apaan kau bocah?! " tuan pemilik mini market itu membentak Soonyoung hingga nyali si pemuda sipit itu sedikit menciut. Ingat, sedikit.

" Paman tidak boleh kasar seperti ini. Ada apa ini? " tanya Soonyoung setelah tuan itu menurunkan gagang sapunya.

" Begitu? Kalau begitu bawa saja bocah tengik ini pergi ke rumahmu! Dia sudah duduk disini selama lebih seminggu, dia mengganggu pelangganku! "

Soonyoung menoleh ke belakangnya dimana anak itu masih duduk memeluk lututnya disana lalu segera berbalik pada tuan itu saat kembali menaikkan sapunya.

" Awas saja kau! " katanya kemudian masuk kembali ke dalam mini marketnya.

Soonyoung bergidik ngeri, " Sepertinya aku berbelanja di tempat lain saja "

Ia kembali pada anak yang dibawahnya, berjongkok agar menyamakan diri dengan orang tersebut. Dengan ragu, tangan kanannya Soonyoung arahkan untuk memegang orang tersebut.

" Hey.. Hㅡ "






































































" Ugh, ku rasa punggungku patah " keluhnya berlebihan setelah menidurkan seorang anak lelaki di ranjang besarnya lalu berjalan ke kamar mandi untuk sekedar berendam.

10 menit di kamar mandi, kini ia keluar dengan handuk yang hanya melilit di pinggangnya. Berjalan dengan santainya tanpa menyadari sepasang mata yang memperhatikannya intens.

" Ponsel.. Ponsel.. Eh? Dimana ponselku? "

" AAAA! " Soonyoung jatuh terjungkal ke belakang dan segera duduk kembali sambil menutup bagian bawah dan atas tubuhnya dengan tangannya.

(Yang di bawah masih tertutup handuk kok🌚)

Niat hati mengambil ponselnya yang ia simpan di jaket yang ia taruh di pinggir kasur, namun apalah daya ia justru kepergok tak mengenakan busana walau tak sepenuhnya telanjang.

Mau di taruh dimana wajah tampan Soonyoung jika ketahuan memiliki otot perut yang tak seterbentuk teman kelincinya dikarenakan badannya yang sedikit berisi. Walau lebih berisi pipinya.

" S- siapa kamu?! "

Soonyoung masih menatap horor sosok yang terduduk di ranjangnya. Ia berdiri perlahan lalu berjalan perlahan kearah lemari pakaiannya yang terbuka. Mengambil beberapa potong pakaian lalu berlari masuk ke kamar mandi. Setelah beberapa menit berpakaian, ia keluar dengan kaos abu-abu oversize dan celana kain hitam sepaha. Ia mendudukkan dirinya di sudut ranjang.

" Kau siapa? Maksudku, namamu? "

" Ah maaf aku membawamu kemari, kau pasti kebingungan. Ini apartementku, lebih tepatnya, dikamarku "

Soonyoung berjalan kearah lemarinya. Setelah mengambil apa yang ia cari, ia kembali ke ranjang kamarnya.

" Ini. Bersihkan dirimu lalu gunakan pakaianku. Ini belum pernah ku gunakan. Sepertinya ini kekecilan, makanya langsung ku simpan tanpa mencobanya. Bila kau ingin tidur kembali, tidurlah disini. Aku akan keluar untuk membeli makanan " setelahnya Soonyoung berjalan meninggalkan lelaki yang sedang memiringkan kepalanya itu.






































































" Ahh kenyang~ " ucap Soonyoung sambil bersandar di sofa dan mengelus perutnya. Berbeda dengan lelaki manis yang masih makan dengan tenang tanpa terusik olehnya.

" Ah iya, kenapa baju itu kebesaran untukmu? Padahal itu baju terkecil yang ku miliki " lontar Soonyoung sambil merapikan piring nasi gorengnya juga milik lelaki manis itu.

Setelah selesai menaruhnya dalam washtafel, ia duduk kembali di lantai beralaskan karpet di samping lelaki manis tersebut.

Ia tak melihat keganjalan dalam wajah manis tersebut. Terlihat lebih putih bersih dari sebelumnya yang sangat kotor. Terdapat luka di dahi lelaki manis tersebut dan hal itu membuat Soonyoung kembali melontarkan pertanyaan.

" Apa itu luka parah? Ah sepertinya tidak juga. Sudah mulai kering. Darimana kau mendapatkannya? "

Lama menunggu jawaban yang tak kunjung tiba, Soonyoung berdiri dan membuat segelas susu coklat hangat untuk mereka berdua. Ia menoleh pada jendela apartementnya yang menampilkan kota yang masih di guyur hujan. Sekali lagi ia bersyukur mengingat di luar kembali hujan deras dan dirinya sudah nyaman di rumah.

" Aku tidak berniat buruk padamu. Berbicaralah padaku, aku tak suka keheningan. Biasanya saja aku menyalakan tv atau memutar musik agar tempat ini tak begitu suram "

Soonyoung meletakkan mug berisi susu coklat hangat itu di hadapan si manis dan meneguk miliknya sendiri.

" Hatchu! "

Pfftttt!!

Soonyoung menyemburkan kembali susu yang hampir di telannya ketika lelaki tadi bersin di hadapannya.













































" K- k- kau?!ㅡ "

Badan Soonyoung bergetar. Terkejut bukan main saat melihat perubahan yang sangat aneh namun menggemaskan di satu waktu.

ㅡㅡㅡㅡㅡ

Oke gaes, dari chapter 1 aja kentara ga jelasnya kan?:"))
Jeongmal mianhaeyo.
But semoga kalian tetep suka dan tetep vote + coment.

See you guys!
*niatnya gue mau push 2:v*

잘자

You Belong To Me.[✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang