Bulan ke berapa ini? Entahlah, intinya saat ini Soonyoung merasa ia masih butuh belajar namun dirinya sudah di seret ke gedung perusahaan almarhum ayahnya. Ia merasa sangat asing disini karena ia memang belum pernah masuk kemari.
Jihoon yang berada di belakang hanya mengekor saja sambil memeluk tas milik Soonyoung yang tadi terjatuh.
" Paman, aku belum siap! " rengekan Soonyoung masih sama sejak dua jam yang lalu. Bahkan di dalam mobilpun sama.
Soonyoung dengan setelan casual berjalan di samping sang paman yang lengkap dengan jas mahalnya. Ia menarik lengan jas pamannya sambil menggenggam tangan kanan Jihoon. Ia sungguh belum siap untuk menangani perusahaan ini.
" Siap tidak siap kau harus siap Soonyoung! Waktumu sudah terlewat sebulan karena aku berada di China. Tenang saja, tidak begitu repot. Kau memiliki sekertaris yang handal, semua akan baik-baik saja " balas pamannya kelewat santai.
Tau sekertaris yang ada di pikiran Soonyoung? Wanita berdada besar dengan pakaian mini dan hal tinggi juga wajah full make up. Mungkin seperti itu, dan Soonyoung tidak menginginkan hal itu.
" Daepyonim, maaf menyela, apa kau jadi menunda rapat hari ini? Atau kau ingin membatalkannya saja? " tutur seorang lelaki tampan dengan setelan yang sama dengan pamannya.
Soonyoung membaca name tag orang itu, disana tertulis Wen Junhui. Sekertaris.
Sekertaris bisa seorang lekaki juga? -Otak Soonyoung belum bisa menerimanya.
" Tunda satu jam. Aku harus mengurus anak rumahan ini dulu. Dia akan menjadi atasan barumu nanti " baik Jun maupun Soonyoung terkejut.
" Nanti ku beritahu " lanjut paman Soonyoung sebelum menarik Soonyoung ke arah ruangannya yang berada di ujung lorong ini.
" Baik " Jun membungkuk sebelum mereka bertiga beranjak dari sana.
.
" Ok, ini ruanganmu "" Tapi ini masih ruangan paman " cibir Soonyoung. Jihoon menahan tawanya melihat tingkah Soonyoung yang seperti anak kecil.
" Terserahmu Soonyoung, terserah. Intinya ini akan menjadi ruanganmu nanti. Aku tidak peduli kau akan mendekornya ulang atau tidak. Dan yang tadi itu Junhui, sekertariku yang akan menjadi sekertarismu. Kita sudah membahas ini sebelumnya. Kau hanya memegang perusahaan di Korea dan Jepang saja. Masalah di China dan USA masih bisa kami pegang. Hitung-hitung mengurangi bebanmu sebagai CEO baru. Tapi saat kau sudah benar-benar menjadi CEO berbakat, akan ku alihkan padamu ke seluruhannya. Kau harus sanggup nanti. Baik, aku harus bersiap untuk rapat. Mulai minggu depan kau harus sudah berada disini pukul 7 pagi, paling lambat lewat 30 menit. Mengerti? Itu tertera dalam berkas yang ku tinggalkan. Setidaknya ada hal-hal dasar yang tersangkut di kepalamu tentang seorang CEO maupun tentang perusahaan. Berkelilinglah, dan iniㅡ "
Paman Soonyoung menyerahkan sebuah blackcard pada Soonyoung yang seketika membuat mata Soonyoung membola.
" ㅡgunakan sebaik mungkin. Paman yakin kau bukan anak yang boros. Gunakan untuk membeli jas dan keperluan lainnya. Belikan sesuatu untuk Jihoon juga. Dia sudah menemanimu di rumah " ucap pamannya Soonyoung lalu pergi menuju pintu.
" Dan iniㅡ
Hap.
Pulanglah dengan hati-hati " sambungnya yang kemudian benar-benar hilang tertelan pintu.
Soonyoung menatap kagum pada sebuah kunci mobil yang tadi di lemparkan oleh pamannya, namun sesaat kemudian kedua sudut bibirnya menurun dan matanya terlihat sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Belong To Me.[✅]
Fanfiction" Kamu ini apaan sih? " -ksy. Lelaki yang ke bingungan. . . . ⚠BXB⚠