Hari minggu akan selalu menjadi waktu yang nyaman untuk beristrahat. Namun tidak bagi Soonyoung yang harus menata ulang berkas yang kemarin sempat terhambur akibat Jihoon-nya yang mengamuk.
Itu bukan kesengajaan. Soonyoung adalah orang yang sangat usil. Ia menggoda Jihoon yang sibuk bermain game dalam ponselnya sambil menunggu data dari ruangan Jun selesai tertransfer.
Jihoon sedang tidak mood bercanda, maka dari itu ia mendorong tubuh Soonyoung hingga menabrak berkas dan membuat tumpukan berkas itu tercecer kemana-mana. Salahkan Soonyoung.
" Hh.. " helaan nafas lelah terdengar dalam ruangan luas terdebut.
Soonyoung menyeka keringatnya dengan tisu sembari duduk dengan memanjangkan kakinya. Dirinya lelah, sudah sejak pukul 8 pagi tadi ia membereskan kertas-kertas ini.
" Maafkan aku " sebuah suara itu membuat Soonyoung tersenyum.
Ia menggeleng pelan pada sosok mungil yang berdiri di dekat mejanya dan sedari tadi memandanginya. Ia berjalan pada Jihoon lalu memeluknya erat sambil dielus kepala dengan kuping kucing lucunya.
" Ini bukan salahmu, sayangku.. Jangan khawatir "
" Tapi semuanya berantakan karena ulahku kemarin "
Soonyoung melepas pelukannya. Beralih berlutut sambil menggenggam tangan mungil yang begitu pas untuknya. Ia bisa melihat raut sedih Jihoon dari bawah sana, hal tersebut membuatnya tersenyum kembali. Sedari malam Jihoon mendiaminya dan ketika ia ingin ke kantor tadi, Jihoon menahan tangannya dan langsung menangis. Lihatlah, mata sembabnya masih terlihat jelas.
" Jangan salahkan dirimu. Toh, sudah selesai sekarang. Kita bisa pulang dan makan cemilan. Bagaimana? " Jihoon mengangguk pelan.
Tangan mungil Jihoon hendak mengucek matanya karena gatal namun Soonyoung menahannya, " Jangan di kucek.. Nanti iritasi, cuci muka saja " katanya.
.
.Keduanya sangat nyaman dengan posisi saat ini. Soonyoung duduk santai di sofa dengan Jihoon yang berada diantara kakinya dan bersandar di dadanya. Bersantai di hari minggu dengan menonton tv bukanlah hal buruk, meski baru Soonyoung dapatkan setelah hari mulai siang. Sedari tadi ia di kantor bukan?
" Soonyoung.. Aku memimpikan Yeolhyun kemarin " ucap Jihoon. Ia mendongak pada Soonyoung yang menatapnya bingung.
" Yeolhyun tersesat di rumah sakit, Baekhyun dan Chanyeol entah ada dimana. Aku bertemu dengannya setelah keluar dari ruangan tempatmu di rawat kemarin. Dia menangis, kasihan sekali.."
Soonyoung menaruh dagunya di kepala Jihoon dan mengelus kedua tangan Jihoon dari belakang. Back hug?
" Itu mimpi buruk yang mengerikan. Well, semua mimpi buruk itu mengerikan.. Tapi, Yeolhyun masih kecil, semoga saja mimpimu tidak menjadi kenyataan " Jihoon mengangguk.
" Omong-omong.. Kau dekat sekali dengan Yeolhyun. Sepertinya dengan teman-temannya juga. Kau suka mereka? " tanya Soonyoung.
Jihoon tersenyum kemudian menganggum pelan, " Um.. Mereka sangat menggemaskan "
Soonyoung terkekeh, " Siapa yang takkan gemas dengan bocah tampan dan gengnya itu? Kkk.. Akupun gemas dengan mereka. Terutama jika kau berada diantara mereka "
" Aku? Kenapa denganku? "
" Kau sangat bahagia dan menjadi lebih menggemaskan jika bergabung dengan mereka "
" Ish! " sebuah tamparan dari tangan mungil Jihoon mendarat di paha Soonyoung, membuat si pemilik meringis perih. Jihoon kalau memukul suka lupa tenaga.

KAMU SEDANG MEMBACA
You Belong To Me.[✅]
Fanfiction" Kamu ini apaan sih? " -ksy. Lelaki yang ke bingungan. . . . ⚠BXB⚠