13

2.4K 237 4
                                    

Hp gue masih eror dan bakal di opname. Double update for ya!




























































.
.
.
Pukul 11 siang ini Soonyoung dan Jihoon nampak sedang berbincang mengenai hal-hal baru yang Jihoon belum katahui sebelum teman-teman Soonyoung datang dan membuat keributan.

Seperti janji Soonyoung semalam, ia akan mentraktir mereka. Dan seperti biasa, teman-temannya tak akan tanggung-tanggung mendengar kata traktir.

Bedebah memang. -ksy.

" Jadi setelah ini apa kita akan jalan-jalan? " pertanyaan Seokmin memecah keheningan karena sejak tadi mereka sibuk makan.

" Tidak. Kalau kalian ingin jalan-jalan, kami tidak ikut. Gue harus nemenin Jihoon ketemu sama dokter Jeonghan " balas Soonyoung.

" Lo sakit lagi? " tanya Wonwoo tiba-tiba. Jihoon menggeleng sambil tersenyum.

" Dokter Jeonghan hanya ingin bertemu " ucap Jihoon.

Mereka kembali bernafas lega setelah mendengar balasan Jihoon. Saat Jihoon sakit kemarin, Soonyoung memberitahu pada mereka juga.

" Omong-omong, gue sama kak Joshua bakal ke LA lusa nanti " Seokmin kembali berucap.

" Jinjjayo? Kenapa? " tanya Seungkwan pada Joshua yang kini menyeruput ice pesanannya.

" Aku harus kembali untuk menjenguk papaku, beliau sedang sakit disana. Awalnya aku ingin pergi sendiri, tapi Seokmin tetap saja memaksa ingin ikut " jelas Joshua.

" Tentu saja! Aku tidak akan membiarkan kak Joshua pergi sendiri " timpal Seokmin dengan sedikit mengeraskan suaranya.

" Alay lo cendol " ejek Mingyu yang berada di sebrang tempatnya. Membuat Seokmin mencibirnua saat itu juga.

Setelah makan mereka duduk sebentar lagi untuk sekedar bercanda dan bercerita, hingga jam menunjukkan pukul 3 barulah Soonyoung pamit bersama Jihoon.

" Gue duluan "

" Tiati bosku.. Tengkyu yak! " sahut Seungkwan dan yang lain ikut mengatakan terimakasih. Soonyoung hanya tertawa kecil dan mengangguk sebelum benar-benar pergi dari sana.

.

" Okay.. Dimana Jeonghan sekarang? " tanya Soonyoung yang mulai suntuk karena menunggu lebih 20 menit.
Ia mengaduk-aduk dengan malas latte yang ia pesan saking bosannya.

Jihoon melihatnya jengah sambil sesekali melirik ponselnya. Mungkin saja Jeonghan sedang di jalan.

" Hey.. Maaf lama " sebuah sapaan itu membuat Soonyoung langsung memperbaiki duduknya dan Jihoon menyambutnya dengan senyuman.

Sejujurnya, Jihoon belum begitu mengingat siapa Jeonghan sebenarnya, namun ia merasa begitu nyaman berada di dekat Jeonghan. Seperti telah mengenalnya begitu lama.

" Seungcheol ga ngijinin gue meninggalkan ruang kerjanya. Untung sekertarisnya memberitahu kalau dia ada rapat dan harus cepat " jelasnya. Ia memberi jeda sejenak untuk duduk di samping Jihoon sebelum kembali berucap.

" Omong-omong, seperti yang gue bilang waktu itu, gue mau ngundang beberapa teman lama juga. Kamu ga keberatan kan? " tanyanya pada Jihoon.

Jihoon sedikit ragu karena ia tidak mengingat satupun teman lamanya. Namun ia tetap mengangguk. Jeonghan tersenyum lembut.

" Kau tidak perlu memaksakan diri untuk mengingat mereka. Biarkan mereka timbul perlahan di kenanganmu. Dan lagi, mereka sudah disini " ucapnya.

Seketika Soonyoung dan Jihoon terperenjat saat 5 orang dari meja yang berbeda-beda itu berdiri dan menghampiri mejanya. Untunglah meja yang tersisa untuk Soonyoung cukup untuk mereka semua.

You Belong To Me.[✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang