" Kau tau? Fisik Jihoon itu sangat lemah. Dia sungguh rapuh jika kau perhatikan baik-baik. Jadi, apa yang akan kau lakukan kalau dia pergi bersamaku? "
" Ya! Fokus lah fokus! Lihat, kau menandatangani tempat yang salah! " Jun berengut marah pada bosnya yang melamun hingga memberi tanda pada tempat yang tidak seharusnya. Tau begini ia akan pakai cap saja.
" Maaf " ucapnya. Begitu, tapi seperti tak benar-benar menyesalinya.
Jun berdecak saja kemudian pergi dari ruangan Soonyoung menuju ruangannya sendiri. Tepat berada di depan ruangan Soonyoung.
Sebenarnya apa yang Soonyoung tengah pikirkan? Tak biasanya bos berpipi lebihnya itu kebanyakan pikiran. Biasanya ketika sampai di kantor, aura Soonyoung akan berubah. Juga settingan otakknya takkan sebobrok ketika diluar jam kerja.
Jadi, apa yang Soonyoung pikirkan?
Semalam, Soonyoung bermimpi Jihoon.
Dan Woozi.
Jihoon tak membuka suara atau melakukan apapun selain tidur di pangkuan sang kakak.
Woozi yang banyak berbincang dengannya sambil mengelus surai pirang tersebut.
Tak cukup dibuat terkejut oleh kehadiran sang mendiang calon 'adik ipar' di alam mimpi, kata-kata terakhir yang terlontarpun juga membuat Soonyoung kepikiran.
Pergi?
Pergi kemana?
Soonyoung meringis kala kepalanya tetiba terasa nyeri. Sepertinya ia terlalu berfikir keras.
Lihatlah, Jun memperhatikan dirinya dengan tatapan aneh dari sebrang sana.
______
" Aku tak bisa melakukan apapun lagi.. mian, aku sudah pensiun kau ingat? Aku sudah menjual semua benda disana, termasuk alat-alat dan hasil uji cobaku di laboraterium "
" Anda bisa menggunakan lab rumah sakit, akan ku pinjamkan " Chanyeol menyela kala profesor baru selesai berujar.
" Aku tetap tak bisa. Bukannya aku tak ingin, tapi siapa yang bisa memperpanjang usia makhluk hidup disaat sang Pencipta sudah membuat batasannya? Aku mungkin bisa membuat beberapa obat agar Jihoon cepat pulih. Tapi kau pun mengerti bahwa obat hanya meredakan. Tak sepenuhnya menyembuhkan, benar begitu kan dokter Park? "
Memang benar.
Chanyeol tak bisa membantah perkataan itu karena dirinya pun dokter.
Tentu paham apa fungsi obat sebenarnya.
" Tolong bantu dia.." seakan putus asa Chanyeol memohon.
" Maafkan aku, maaf sekali.. sedari awal memang tubuh Jihoon tak sanggup menerima serum tersebut. Akupun sempat hendak menarik kembali serum tersebut dengan mencuci darah milik Jihoon, namun itu teramat sangat beresiko. Sepersekian persen keberhasilan yang bisa di harapkan dan kondisi Jihoon saat itu benar-benar hampir tak tertolong.. "
"...Woozi pun berkata bahwa Jihoon sosok yang lemah. Ia bisa terbangun dari tidur panjangnya dan hidup selama inipun sebuah keajaiban "
" Jihoon berbeda dengan kawan-kawannya yang lain, Dokter "
Chanyeol menatap kosong pada cup ice coffe yang di belinya tadi.
Ia dan profesor sedang berada di halaman depan panti jompo. Tempat dimana sang profesor kini tinggal untuk menua. Menghabiskan masa tuanya di tempat ini bersama kawan-kawan baru.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Belong To Me.[✅]
Fanfiction" Kamu ini apaan sih? " -ksy. Lelaki yang ke bingungan. . . . ⚠BXB⚠