23

1.9K 198 9
                                    








































Lama amat kaga apdet..

















" Ahh~ gips itu menyiksaku "

Begitulah keluhan yang keluar dari mulut pemuda hamster yang baru saja di lepas gips pada kakinya.

" Baiklah, ku periksa dulu "

Dokter Do memeriksa keseluruhan tubuh Soonyoung. Menanyakan beberapa hal sebelum sang suster mengatakan kalau kondisinya sudah jauh lebih baik. Tinggal menunggu kakinya mampu untuk diajak berdiri tegak lalu ia akan latihan berjalan perlahan.

Kenapa ia perlu dilatih? Itu hanya untuk pemanasan pada kakinya yang baru selesai masa pemulihan nanti.

Setelah dokter beserta susternya keluar, Jihoon mendekati ranjang Soonyoung dengan senyuman lebar.

" Sebentar lagi kau bisa pulang! " serunya. Soonyoung menarik Jihoon ke dalam pelukannya dan Jihoon tentu membalasnya.

" Kalau aku pulang, aku akan di beri hadiah apa? " tanya Soonyoung usil. Jihoon nampak berpikir sejenak.

" Aku akan memasakkan apapun yang kau inginkan(?) " jawabnya asal. Ia tak tau harus memberi Soonyoung apa lagi.

Soonyoung tertawa dibuatnya. Ia menggeleng pelan sebelum berkata, " Aku hanya bercanda ".

" Apa paman dan bibi mengirimi kabar? " tanya Soonyoung. Jihoon yang baru akan mengambil piring buah langsung berhenti kemudian mengindikkan bahunya.

" Terakhir, bibi hanya berpamitan untuk pulang lebih dahulu. Paman masih disini kan? "

" Jun bilang ia sudah berangkat ke Amerika(?) "

" Ha? "

Soonyoung dan Jihoon saling bertatapan heran. Sesaat kemudian pintu kamar inap Soonyoung bergeser dan menampilkan Jun yang datang bersama seseorang.

" Oh halo Daepyonim~ Aku datang dengan setumpuk berkas untukmu " sapa Jun dengan riang. Nampak wajahnya begitu bahagia entah karena apa, berbeda dengan wajah syok kedua pasangan sipit itu.

" Yang benar saja Jun?! Aku sedang sakit, mana mungkin aku bisa mengurusnya " omel Soonyoung tak terima. Ia menyilangkan tangannya sambil cemberut, " Lagipula kenapa bukan kau saja yang mengurusnya " cibirnya.

Jun menatap datar bos mudanya itu kemudian meminta seseorang di sampingnya untuk mengajak Jihoon keluar. Jihoon menatap sebentar pada Soonyoung sebelum mengangguk untuk menanggapi ajakan orang baru itu.

Kini tinggallah Soonyoung dan Jun. Soonyoung masih menatap sinis Jun yang menyusun berkas-berkas kantor di nakasnya. Ia sangat membenci melihat tumpukan berkas itu.

" Ya, ini bukan kemauanku. Sajangnim menelfon dan memberi kabar kalau tanganmu sudah sembuh sejak dua minggu yang lalu. Syukur aja gue ga dateng dari minggu lalu buat nganter berkas ini. Lagipula, tumpukan berkas di ruanganmu udah gue kerjakan selama lo dirawat. Gue udah buat cap khusus punya lo, lo cuma perlu cap sana sini di kertas-kertas ini doang dan beres " kata Jun panjang. Soonyoung masihlah dalam mode merajuk. Dia masih tidak terima.

Jun tidak peduli mengingat kata mantan bosnya yaitu paman Soonyoung sendiri untuk tidak terpengaruh tingkahnya ataupun memanjakan Soonyoung. Sesekali bertindak seperti ini juga perlu. Toh kerjanya kali ini tidaklah seberat itu.

" Cepat kerjakan.. Gue masih banyak urusan supaya besok gue bisa cuti " titah Jun. Ia memilih duduk di sofa dengan laptop yang ia pangku beserta mata yang langsung terfokuskan entah pada hal apa disana.

You Belong To Me.[✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang