16

2.3K 227 0
                                    

Pagi itu awan gelap menyelimuti kota Seoul, padahal ini sudah pukul 9. Udara dingin membuat para pekerja yang libur di hari minggu seperti ini lebih memilih menyamankan diri di ranjang.

Seperti CEO muda bermarga Kwon ini. Dia merapatkan selimut tebalnya dan memeluk erat gulingnya, lanjut menjelajahi alam mimpi tanpa sadar ada sepasang mata mengantuk yang menatapnya sebal.

Jihoon membuka gorden jendela Soonyoung dan melihat hujan turun dengan derasnya. Ia menguap kecil sebelum beranjak ke ranjang Soonyoung dan tidur dengan menindih tubuh Soonyoung yang sedang miring.

Soonyoung yang merasa keberatan langsung menggeser tubuhnya. Menyibakkan selimutnya kemudian menarik Jihoon ke dalam pelukannya. Jihoon terima saja, ia justru mencari kenyamanan di dalam pelukan Soonyoung.

12.10.

Jihoon menggeliat pelan sebelum mengucek matanya. Ia melihat jam dan mereka ternyata sudah tidur cukup lama. Ia menoleh ke belakang dan melihat Soonyoung masih tidur. Jihoon ingin ke bawah untuk membuat makanan, namun ia rasa ia tidak bisa bergerak banyak karena Soonyoung memeluknya sangat erat.

Cup.

Tubuh Jihoon meremang kemudian. Sebuah kecupan tiba-tiba itu mendarat tepat di tengkuk polosnya.

" Selamat pagi " suara khas orang bangun tidur itu membuat Jihoon terkejut lagi.

Soonyoung menarik tubuh Jihoon lebih dekat lagi dan menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Jihoon.

" Bau mu harum sekali.." ucapnya. Soonyoung menghujani tengkuk Jihoon beberapa kecupan lagi. Jihoon menggeliat tak nyaman, ia risih karena tindakan Soonyoung.

" Jihoonie~ " panggil Soonyoung seduktif, membuat wajah Jihoon merah tak karuan.

" Ahh..." satu desahan dari Soonyoung keluar tanpa izin.

Oh apa itu?

Bokong Jihoon serasa menyentuh sesuatu yang keras dibawah sana. Dengan kesulitan ia membalikkan tubuhnya menghadap Soonyoung.

Mata Soonyoung masih terkatup, mungkinkah dia bermimpi?

" Jihoonie~ " panggilnya lagi. Kini Soonyoung mencium Jihoon tanpa aba-aba tepat di bibir.

Melumat, menghisap dan menggigitnya kecil meminta akses lebih. Jihoon tidak bisa menolak dan tidak terima. Ia meremat kaos putih yang Soonyoung kenakan.

" Eummn.." lenguhan itu kali ini muncul dari Jihoon. Ia benar-benar merasakan sesuatu yang keras disana.

Soonyoung menyudahi ciumannya dan tersenyum pada Jihoon.

" Jihoonie.."

" Aku ingin punya anak kucing~ "
































Apa?








































" AAAAKK... S- SAKIT! AMPUN " dan begitu. Pekikan Soonyoung menggema namun sedikit ditutupi suara hujan.

Jihoon dengan wajah merah sempurna mencubit kedua pipi Soonyoung dengan keras. Membuat Soonyoung langsung terbangun dan mengerang kesakitan.

Soonyoung melepas kasar tangan Jihoon dan meremas tangan yang lebih kecil darinya itu. Menatap tajam pada pelaku yang juga menatapnya dengan wajah memerah dan air mata yang menumpuk di pelupuk matanya. Kesadaran Soonyoung langsung terkumpul saat menyadari wajah Jihoon.

You Belong To Me.[✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang