Belon ending gaiz...
" Kau belum bangun? "
" Hey, aku menunggumu. Ayo sarapan bersama "
Lelaki tampan dengan pakaian steril dan maskernya itu berceloteh pada sosok yang tengah berbaring di ranjang rumah sakit.
Sosok yang sudah tidur sejak 2 minggu yang lalu.
" Jihoon mungkin butuh waktu untuk menstabilkan kondisinya, aku tak bisa memastikan dia koma berkepanjangan atau tidak, intinya dia pasti akan bangun "
" Koma? "
" Ya, penyesuaian imun, darah, jantung dan obat-obatannya memerlukan waktu yang tidak sebentar. Maka dari itu, biarkan dia beristirahat sebentar "
Entah Soonyoung harus kecewa atau bahagia saat mendengar dokter Mark berkata demikian.
Disatu sisi ia senang Jihoon berhasil melewati masa kritisnya. Tubuhnya merespon baik segala pengobatan termasuk jantung barunya.
Namun disisi lain, Jihoon-nya masih harus menutup kedua mata indah itu. Masih enggan terbangun dari tidur indahnya.
" Aku berbincang banyak dengan dokter Tuan barusan. Dia menanyai soal dirimu. Hybrid kucing manis, kkk.. ada Jeonghan juga tadi "
Soonyoung memposisikan diri di samping ranjang. Mengelus tangan yang banyak di tempeli plaster luka bekas jarum.
Ingat Jihoon harus hemodialisir kemarin kan? Setelah jarum selang untuk mesin dialiser di lepas, begitu banyak bekas jarum tersebut di lengan Jihoon. Maka dari itu di tutupi plester.
Berbeda dengan lengan kanan yang di gunakan sebagai perantara hemodialisir, yang kiri hanya terdapat dua infus.
Jemari telunjuk kanan Jihoon diapit oleh alat rumah sakit. Jihoon masih diberi alat bantu pernafasan dan hanya mesin pendeteksi jantunglah yang berbunyi nyaring disana.
" Kau tau, dokter Tuan sebenarnya sangat terkejut kala mendapat pasien seek- harus ku sebut apa dirimu? Seekor atau seorang? Entahlah, intinya hybrid. Untunglah Jeonghan juga hybrid dan memang dokter yang menanganimu selama ini. Aku bertanya-tanya, apa fungsi dokter Park selama di ruang operasi " katanya sambil berpose berfikir.
" Sudahlah itu tidak penting. Hey kau tau? Aku akan mengambil cuti saat kau bangun nanti. Kita akan liburan. Terserah padamu ingin kemana "
Soonyoung memainkan jemari lentik milik Jihoon yang mulai mengurus, " Jihoonie, cepatlah sadar.."
" Cepatlah sehat.."
" Jangan sakit lagi, "
" Jangan buat aku khawatir.." suara Soonyoung mulai bergetar.
Dirinya menangis.
Lagi.
Untuk kesekian kalinya.
" Kau tidak tau bagaimana terkejutnya aku saat mendapatkanmu pingsan kemarin. Kau tidak tau bagaimana cemasnya aku menunggu di depan ruang operasi. Kau tidak tau bagaimana semua pikiran negatif itu berusaha menguasai otakku. Kau tidak tau bagaimana sulitnya aku menahan sakit ini setiap melihatmu terbaring disini. Bersama alat-alat ini "
KAMU SEDANG MEMBACA
You Belong To Me.[✅]
Fanfiction" Kamu ini apaan sih? " -ksy. Lelaki yang ke bingungan. . . . ⚠BXB⚠